Kamis, 25 Juni 2020

Kelompok Oportunis dalam Situasi “Isu Rasisme”

Buletinnusa
Kelompok Oportunis dalam Situasi “Isu Rasisme”
No. 1 PAPUA Merdeka News | Portal

Oleh: Dr. Ibrahim A. Peyon, Ph.D

Ada satu fenomena menarik yang berkembang terakhir ini. Orang asli Papua harus secara jernih mencermati, mengamati dan menganalisa. Fenomena yang berkembang ini adalah untuk mendorong agenda dialog Jakarta-Papua. Ada beberapa hal yang kita harus cermati.

(1). Pertanyaan-pertanyaat dari pihak-pihak tertentu dalam menyikapi rasisme dan 7 tahanan politik di Kalimatan. Akhir dari pernyataan-pernyataan itu ditutup dengan kata [Dialog Jakarta-Papua].

(2). Dalam sel-sel jaringan itu dapat dihubungkan melalui siaran-siaran interaktif dari kelompok-kelompok tertentu yang memiliki misi, visi dan agenda yang sama yakni [Dialog Jakarta-Papua].

Pihak-pihak itu terdiri dari unsur negara, perwakilan DPR RI, atau MPR, jurnalis, aktivis dan unsur pertahanan atau militer Papua, orang Papua diaspora. Mereka tampil dalam satu misi dan agenda, [Dialog Jakarta-Papua].

(3). Ada individu-individu dan Kelompok-kelompok tertentu yang mengeluarkan pernyataan bersama tentang dialog Jakarta-Papua, tanpa menyingung sedikit pun tentang ULMWP. Dalam poin-poin pernyataan dapat dilihat jelas, kemana arah dan sasaran mereka, yakni [Dialog Jakarta-Papua].

Ada para pembicara, orator, pengkhotbah dan sejenis lainnya dalam berbagai momentum mengecilkan wibawa dan perjuangan Gereja-Gereja Protestan, dengan klaim diri yang terstruktur dan terhirarki dalam sistem tertentu. Di mana yang disebut Gereja-Gereja kecil itu yang memiliki kedaulatan dan komitmen, dan tujuan yang jelas untuk mendukung ULMWP sebagai lembaga politik resmi West Papua. Karena alasan ini, pihak lain justifikasinya sebagai Gereja Kecil dan lokal dengan tujuan untuk membangun wacana dalam masyarakat asli Papua. | Baca juga: (ULMWP Didukung dan Berdiri Bersama 79 Negara Serta WCC)

(4). Pihak-pihak unsur pemerintah, dan elit-elit asli Papua di Jakarta melakukan kunjungan 7 tahanan politik di Balikpapan setelah vonis 10-11 bulan adalah bagian dari manifestasi ini.

(5). Bila ada orang Papua yang sudah mengikuti perjuangan selama ini secara baik, pasti akan sangat mudah memahami fenomena ini, agenda, dan tujuan mereka, yang tidak lain yaitu: [Dialog Jakarta-Papua].

(6). Tujuan utama fenomena ini adalah untuk “menghancurkan ULMWP, hancurkan dukungan MSG, PIF, dan ACP, dan sekaligus menggagalkan Resolusi Papua dengan agenda tunggal Kemerdekaan Papua menuju PBB.
_________________

Tambahan:

Hari ini, perjuangan bangsa Papua melalui badan politik resmi United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dimotori langsung oleh protokoler Negara Vanuatu sebagai negara sponsor, dalam Konstitusi ULMWP BAB I, Pasal 1, Menyebutkan: Visi dan Misi Satu Satunya ULMWP adalah Memperjuangkan Hak Penentuan Nasib Sendiri melalui Mekanisme REFERENDUM bagi West Papua. Selain dari pada itu seperti Dialog ataupun Perundingan itu bukan atau tidak menjadi agenda yang diperjuangkan oleh ULMWP.

Baca juga: (Dialog Jakarta-Papua Agenda Menghancurkan ULMWP Dan Dukungan Internasional)

Saat ini yang ULMWP perjuangkan adalah Hak Penentuan Nasib Sendiri dengan melobi dan mendapat dukungan dari Negara-negara anggota PBB di MSG, PIF, ACP, CARICOM, ASEAN, COMMONWEALTH, UNI-EROPA menuju UN pada sidang tahunan PBB, guna memenangkan resolusi Hak Penentuan Nasib Sendiri Melalui Mekanisme Referenfum.

Dan ULMWP menargetkan masalah West Papua pada PBB (ICJ, C24 / Dekolonisasi).


Posted by: Admin
Copyright ©Bazoka Logo - ULMWP Political Department "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar