FOTO: Kiri ke kanan (Bazoka Logo Kepala Biro Politik ULMWP, Buchtar Tabuni Ketua II Legislatif ULMWP, Steven Itlay Ketua KNPB Wilayah Timika dan Agus Kossay Ketua Umum KNPB) |
Oleh: Melawan Y. Wantik)*
JAYAPURA | Menyimak perkembangan situasi terkini terkait 7 tapol dan tahanan pejuang Papua Merdeka lainnya, aktivis kemerdekaan Papua Melawan Wantik menulis sebuah pesan untuk pentingnya semua pejuang mengambil satu langka bersama, Rabu (17/06/2020). Berikut ini pesan yang disampaikan-nya:
Pengamatan saya, pengalaman kemarin [dinamika internal] membuat rakyat sempat bingung dan merasa bimbang ke mana perginya arah kendaraan politik saat ini. Tetapi dengan penangkapan, penahanan, pemenjaraan sampai pada proses persidangan sekarang, rakyat telah menyadari bahwa pemimpin mereka sedang dalam bahaya.
Rakyat tidak melihat Buchtar Tabuni-nya Agus Kosay-nya Bazoka Logo dkk lain-nya, akan tetapi rakyat dengan sadar melihat kalau pemimpinan Revolusi bangsa Papua saat ini dalam ancaman mulut harimau. Dan rakyat dari Sorong sampai Samarai bahkan rakyat Indonesia dan dunia Internasional menyuarakan pembebasan tanpa melihat persoalan [dinamika internal] organisasi.
Maka saya menilai dari sisi hukum Adat, kemarin sempat menjadi polemik itu adalah hal yang biasa, tetapi hal yang luar biasa adalah, kemenangan hari ini dan ini adalah satu pilihan meja emas yang dapat di petik oleh pemimpin-pemimpin revolusi West Papua atau dalam bahasa ibu saya [bahas Suku Hubula] dikatakan (yi wene ti wene hagasuwaga jawogo labigik hagadikuk nen pilamo ukilalok nena wasik jakho etnogo iluk penakharek. Nen pelagogo biluk inaliak jago dogolik jawu waganharekma) yang artinya: Kesalahan kemarin jadikan pelajaran atau pokok materi menuju pembaharuan ke depan. Mandat persatuan rakyat secara langsung sudah di berikan, tinggal pemimpin-pemimpin bangsa West Papua duduk dan mengatur teknis dan strategis perjuangan selanjutnya.
Baca juga:
- Papua Merdeka Kandas di “Ego” Pribadi dan Ego Kelompok!
- “Forgive” and “Forget” Adalah Kunci Kemenangan
Pulangkah kembali dari penjara kecil ke penjara besar, masuk dalam honai duduk bersama seperti anak Adat, sepakati bersama untuk kerjakerja besok. Api di honai masih menyalah dan buatlah asap yang lebih besar agar api tersebut jangan terpadamkan kembali sampai tujuan perbedaan itu tercapai di kanca internasional.
"Lawan dan Bongkar Kepalsuan NKRI"
_______
Penulis adalah salah satu aktivis Papua Merdeka, juga anggota aktif dalam awal pembentukan Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Baca juga: (“Ego” Masih Menjadi Alasan Utama Perpecahan Organisasi Kemerdekaan West Papua)
Posted by: Admin
Copyright ©Narasumber "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar