Sementara, jika dibandingkan impor Maluku periode Januari 2017 sebesar 24,68 juta dolar AS, maka pada Januari 2018 mengalami penurunan sebesar 16,28 persen," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Sabtu (3/3).
Dia mengatakan, impor Maluku selama Januari 2018 berasal dari sektor migas, sebab Maluku selama bulan Januari tidak melakukan impor non migas.
Hal ini berbeda dengan keadaan Desember 2017 dimana Maluku melakukan impor barang non migas senilai 3,77 juta dolar AS.
"Impor Maluku selama periode bulan Januari 2018 hanya dari negara tetangga yakni Singapura," katanya.
Sedangkan seluruh bahan impor pada bulan Januari 2018 maupun tahun 2017 melalui pelabuhan Yos Soedarso Ambon. Data bulan Desember 2017 dan Januari 2018 adalah angka tetap.
Dumangar mengatakan, komoditas yang diimpor pada Januari 2018 adalah bahan komoditi mineral yakni minyak ringan dan preparatnya - tidak dicampur serta minyak ringan dan preparatnya dari RON-tidak dicampur.
"Secara year on year, impor Maluku yang berasal dari negara anggota ASEAN pada periode Januari 2018 sebesar 20,66 juta dolar AS, mengalami peningkatan sebesar 7,52 persen," ujarnya.
Impor dari negara Singapura, lanjutnya, pada Januari 2018 juga mengalami peningkatan sebesar 47,98 persen dibanding Januari 2017.
Dumangar menambahkan, pelabuhan bongkar barang impor Maluku selama Januari 2018 yakni pelabuhan Yos Soedarso Ambon. Nilai impor melalui pelabuhan Ambon ini selama bulan Januari sebesar 26,36 persenb bila dibandingklan Desember 2017.
"Pada bulan Januari 2018 tidak ada impor di pelabuhan Tulehu, pelabuhan Tual maupun Bandar udara internasional Pattimura di Desa Laha," ujarnya. (MP-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar