Selasa, 13 Maret 2018

Lantamal IX Bantu KRI Atasi Kelangkaan Beras

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Pihak Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon membantu satu armada KRI untuk mengangkut beras guna mengatasi kelangkaan bahan kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Kadis Perindag Maluku Elvis Pattiselanno ketika dikonfirmasi di Ambon, Senin (12/3), mengatakan Lantamal IX membantu KRI itu berdasarkan permintaan Bupati Maluku Tenggara Barat Petrus Fatlolon. "Kami dengan Perum Bulog Divre Maluku telah berkoordinasi untuk pengadaan beras guna diangkut KRI ke Saumlaki, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat dijadwalkan pada Senin malam," ujarnya.
Ambon, Malukupost.com - Pihak Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon membantu satu armada KRI untuk mengangkut beras guna mengatasi kelangkaan bahan kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Kadis Perindag Maluku Elvis Pattiselanno ketika dikonfirmasi di Ambon, Senin (12/3), mengatakan Lantamal IX membantu KRI itu berdasarkan permintaan Bupati Maluku Tenggara Barat Petrus Fatlolon.

"Kami dengan Perum Bulog Divre Maluku telah berkoordinasi untuk pengadaan beras guna diangkut KRI ke Saumlaki, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat dijadwalkan pada Senin malam," ujarnya.

Dia mengakui beras yang sedang disiapkan untuk diangkut KRI berjumlah 200 ton.

"Jadi dibutuhkan beras jenis medium dan premium untuk mengatasi kelangkaan yang meresahkan masyarakat Maluku Tenggara Barat, terutama di Kota Saumlaki dan sekitarnya," kata Elvis.

Dia menyoroti kinerja Disperindag Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang seharusnya intensif mengecek stok beras dengan jaminan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat sebulan ke depan.

"Jadi harus berkoordinasi dengan para distributor karena pengadaan beras harus dipasok dari Surabaya sehingga itu menjadi pertimbangan kritis Bupati Maluku Tenggara Barat," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Pemkab Maluku Tenggara Barat Piterson Rangkorata mengemukakan kelangkaan beras terjadi karena terlambatnya pemasokan kebutuhan pokok masyarakat itu dari sentra produksi.

Kelangkaan beras diketahui dari hasil operasi pasar untuk mengecek ketersediaan beras di pedagang besar dan pengecer.

Sesuai laporan Disperindag pada 9 Maret 2018 tinggal satu ton lebih beras yang tersedia di gudang distributor, sedangkan di pengecer masih dalam proses pendataan.

Pemkab Maluku Tenggara Barat telah melakukan rapat dengan para distributor dan pengusaha di Kota Saumlaki dan selanjutnya bersama DPRD mencari solusi penanganannya.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk mengantisipasi kondisi saat ini. Selain itu, saya sudah perintahkan asisten I untuk mengecek Camat Tanimbar Utara agar jika ada kelebihan beras di sana maka sebagian diarahkan ke Saumlaki untuk mengantisipasi kelanggkaan hingga beberapa hari mendatang," katanya.

Akibat kelangkaan beras, terjadi lonjakan harga untuk ukuran 20 kg dari Rp270.000 menjadi Rp320.000.

Pemkab Maluku Tenggara Barat akan melakukan penjualan beras murah di Taman Kota Jalan Ir Soekarno Saumlaki. Setiap kepala keluarga diberikan jatah satu karung beras 15 kg seharga Rp150.000 dengan syarat harus menunjukkan kartu keluarga asli saat membeli beras. (MP-4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar