Rabu, 12 Juni 2019

Festival Pukul Sapu Di Pulau Ambon Dapat Pengamanan Khusus

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Festival Pukul Sapu pada 7 Syawal 1440 Hijriah di Desa Mamala dan Morela, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah mendapat pengawalan dan pengamanan khusus. "Kegiatan yang akan kita amankan berada pada dua lokasi yakni di Desa Mamala dan Desa Morela, dan dalam pengamanan telah dibagi dalam beberapa seperti area pelaksanaan pukul sapu, pengamanan jalur, area parkir, serta perbatasan kedua desa," kata Kabag Ops Polres setempat, AKP Muhamad Amin La Muhamad di Ambon, Rabu (12/6).
Ambon, Malukupost.com - Festival Pukul Sapu pada  7 Syawal 1440 Hijriah di Desa Mamala dan Morela, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah mendapat pengawalan dan pengamanan khusus.

"Kegiatan yang akan kita amankan berada pada dua lokasi yakni di Desa Mamala dan Desa Morela, dan dalam pengamanan telah dibagi dalam beberapa seperti area pelaksanaan pukul sapu, pengamanan jalur, area parkir, serta perbatasan kedua desa," kata Kabag Ops Polres setempat, AKP Muhamad Amin La Muhamad di Ambon, Rabu (12/6).

Penjelasan Kabag Ops disampaikan saat memimpin apel kesiapan pengamanan festival Pukul Sapu Mamala-Morela di lapangan Polsek Leihitu.

Menurut dia, seluruh titik telah ditentukan personil dan cara bertindaknya, kemudian pengamanan dipimpin langsung oleh Kapolsek bersama Danramil selaku padal lapangan.

"Apel konsolidasi akan dilaksanakan setelah seluruh rangkaian kegiatan dinyatakan selesai dan setiap personil tetap mempedomani protap pengamanan tiap kesatuan," ujarnya.

Dia juga mengingatkan personel untuk tetap menjaga keselamatan individu masyarakat serta melaksanakan pengamanan dengan bangga dan penuh keikhlasan.

Kekuatan personil gabungan TNI dan Polri yang dilibatkan untuk kegiatan ini terdiri dari 100 personel anggota Polres, 30 anggota Kodim, 31 anggota Brimob, 30 anggota Sabhara, serta 30 personel TNI dari Batalyon 136/TS yang sedang di-BKO di Pulau Ambon.

Festival Pukul Sapu ini sudah menjadi tradisi masyarakat kedua desa yang berlangsung tujuh hari setelah perayaan Idul Fitri dan selalu dikunjungi wisatawan asing maupun masyarakat sekitar Pulau Ambon. (MP-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar