Kamis, 19 Desember 2019

Beruatwarin: Kesehatan Dipandang Sebagai Investasi Dukung Pembangunan Ekonomi

Buletinnusa
Langgur, Malukupost.com - Wakil Bupati (Wabup) Maluku Tenggara (Malra), Petrus Beruatwarin mengatakan pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. “Sebagai forum komunikasi dan koordinasi, maka dalam rapat kerja ini akan dijaring pertukaran informasi baik antara DPRD, Bappeda, Keuangan dan BKPSDM, para Camat dan PKK. Hal tersebut bertujuan agar dapat memperkaya (memperkuat) Dinkes dalam melihat seberapa jauh permasalahan atau hambatan dalam penyampaian target yang telah ditetapkan baik tingkat pusat, provinsi dan kabupaten,” ujarnya saat membuka kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Dinas Kesehatan (Dinkes) Malra di Langgur, Senin (16/12)..
Langgur, Malukupost.com - Wakil Bupati (Wabup) Maluku Tenggara (Malra), Petrus Beruatwarin mengatakan pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

“Sebagai forum komunikasi dan koordinasi, maka dalam rapat kerja ini akan dijaring pertukaran informasi baik antara DPRD, Bappeda, Keuangan dan BKPSDM, para Camat dan PKK. Hal tersebut bertujuan agar dapat memperkaya (memperkuat) Dinkes dalam melihat seberapa jauh permasalahan atau hambatan dalam penyampaian target yang telah ditetapkan baik tingkat pusat, provinsi dan kabupaten,” ujarnya saat membuka kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Dinas Kesehatan (Dinkes) Malra di Langgur, Senin (16/12)..

Wabup berharap, melalui paparan Kepala Dinkes Malra terkait capaian kinerja di tahun 2019 akan meningkat akan meningkat di banding tahun kemarin walaupun masih terbatas pada masalah SDM, sarana dan prasarana.

“Di tahun 2019 dalam laporan akuntabilitas kinerja Dinkes sesuai SPM belum mencapai tarhet 100% diakibatkan masih kurangnya SDM dan sarana-prasarana,” ujarnya.

Beruatwarinmenandaskan, selain dari target SPM, Malra saat ini sedang mengalami perubahan pola penyakit yang ditandai dengan meningkatnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM).

“Masalah kesehatan masih dihadapkan pada penyakit menlar seperti ISPA, diare, TBC yang mana sejak tahun 2010 telah terjadi perubahan pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular, mislanya stroke, jantung, kanker, diabetes, hipertensi yang diakibatkan karena gaya hidup masyarakat,” tegasnya.

Dijelaskan Beruatwarin, untuk itu kegiatan promotof dan preventif sebagi upaya yang sangat efektif untuk mencegah meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit, baik menular maupun tidak menular, tanpa mengabaikan kegiatan kuratif dan rehabilitatif dengan mengedepankan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja masing-masing Puskesmas.

“Pembangunan kesehatan telah memperjuangkan tiga pilar yaitu paradigma sehat, penguatan akses pelayanan kesehatan dan penyediaan biaya kesehatan nasional, yang mengusung kegiatan promotif dan preventif melalui beberapa program unggulan bidang kesehatan,” katanya.

Beruawarin menambahkan, program unggulan dimaksud diantaranya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Program Indonesia dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).

“Semua pihak marilah bekerjasama dengan baik dalam melakukan upaya-upaya inovasi untuk percepatan pembangunan kesehatan tanpa menyalahi aturan yang berlaku,” pungkasnya.

(MP-15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar