Senin, 09 Desember 2019

Uluputty Sepakat Pemerintah Cari Solusi Usai Tambang Cinnabar Ditutup

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Anggota Komisi 7 DPR RI dari fraksi PKS dapil Maluku, Saadiah Uluputty sepakat dengan usulan masyarakat Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), agar pemerintah daerah maupun pusat segera mencari solusi usai tambang Cinnabar ditutup. Hal itu terungkap saat sesi tanya jawab dalam sebagai bagian dari sosialisasi kelembagaan dan Empat Pilar MPR RI yang dilakukan Saadiah Uluputty di Desa Luhu, Kabupaten SBB, Minggu (8/12).
Ambon, Malukupost.com - Anggota Komisi 7 DPR RI dari fraksi PKS dapil Maluku, Saadiah Uluputty sepakat dengan usulan masyarakat Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), agar pemerintah daerah maupun pusat segera mencari solusi usai tambang Cinnabar ditutup.

Hal itu terungkap saat sesi tanya jawab dalam sebagai bagian dari sosialisasi kelembagaan dan Empat Pilar MPR RI yang dilakukan Saadiah Uluputty di Desa Luhu, Kabupaten SBB, Minggu (8/12).

Menurut Uluputty, masyarakat setempat akan menaati aturan perihal penutupan tambang. Namun, sebelum tambang itu benar-benar ditutup, pemerintah harus mencari dan memberi solusi.

“Minimal ada penyediaan mata pencarian pengganti kepada masyarakat, selain menambang Cinnabar di Gunung Tembaga. Saya telah menyampaikan hal ini ke jajaran Kementerian ESDM dalam sebuah rapat kerja beberapa waktu lalu," ujarnya.

Dijelaskan Uluputty, masyarakat sebenarnya mempunyai banyak pilihan atau opsi alternatif mata pencarian pengganti selain menambang. Dengan memiliki hutan lindung yang dihuni sejumlah SDA seperti kebun kayu putih, lahan pertanian, kepemilikan pohon Sagu dan lainnya.

“Masyarakat bakal tak merasa risau kala akan penuhi kebutuhan pokok secara berkelanjutan. Belum juga, hasil SDA laut seperti ikan,” tandasnya.

Uluputty katakan, meski begitu hak pemilihan mata pencarian hidup masyarakat merupakan hak pribadi tiap warga kala tentukan bidang apa yang bakal ditekuni untuk menunjang kebutuhan pokok dasar maupun kebutuhan sekolah anak-anak dan lainnya.

"Minimal, pemerintah menggantikan penggunaan Merkuri atau Air Raksa dengan teknologi ramah lingkungan, andai warga masih berminat pergi menambang," imbuhnya.

Ditegaskan Uluputty, pihaknya bersama Kementerian ESDM akan menyambangi Maluku dalam kunjungan kerja. Sebelum kunjungan itu dilakukan, dirinya memastikan akan menyampaikan opsi adanya solusi usai tambang Cinnabar ditutup pemerintah dalam rapat kerja dengan ESDM.

"Saya akan sampaikan, saat rapat maupun dalam kunjungan nanti," pungkasnya.

Uluputty menambahkan, sesuai beberapa penelitian Cinnabar mengandung beberapa zat membahayakan manusia, seperti tubuh getar-getar, mati rasa, kelainan fisik, bahkan bisa meninggal dunia jika tidak ditangani dini.

“Penggunaan merkuri di tambang emas skala kecil selain berbahaya juga tak efisien, yang terbuang jauh lebih banyak daripada yang didapat. Penambang perlu diberikan pembinaan terkait penggunaan zat berbahaya seperti merkuri," jelasnya.

(MP-9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar