FOTO: Buchtar Tabuni di mejah Dewan Komite ULMWP dalam sebuah pertemuan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) |
JAYAPURA | Ketua II Legislatif ULMWP, Buchtar Tabuni dalam postingannya tertanggal 7 April 2020 mengatakan, United Liberation Movement for West Papua hanya sebuah wadah persatuan yang mempersatukan semua gerakan politik perjuangan kemerdekaan West Papua.
Dalam wadah persatuan ini semua gerakan perjuangan dapat duduk dan berkumpul bersama untuk mencapai keselamatan dari kolonialisme Indonesia terhadap bangsa Papua.
"ULMWP hanya sebuah wadah persatuan untuk duduk bersama agar dari dalam ULMWP kita bisa berdiskusi dalam rangka menemukan jalan menuju tujuan kita bersama yaitu keselamatan seluruh penghuni Tanah air West Papua dari Kolonialisme Indonesia dan antek-anteknya." papar pendiri KNPB itu.
"ULMWP hanya sebuah wadah persatuan untuk duduk bersama agar dari dalam ULMWP kita bisa berdiskusi dalam rangka menemukan jalan menuju tujuan kita bersama yaitu keselamatan seluruh penghuni Tanah air West Papua dari Kolonialisme Indonesia dan antek-anteknya." papar pendiri KNPB itu.
Tanggal 23 Agustus 2019 lalu, Buchtar Tabuni meminta agar Pemerintah Provinsi Papua, Majelis Rakyat Papua (MRP), dan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRD) segera menyerahkan mandat urusan politik kepada ULMWP. ULMWP sebagai wadah pemersatu rakyat Papua patut menerima mandat politik untuk memperjuangkan Hak Penentuan Nasib Sendiri.
Lanjut Buchtra, berbagai elemen perjuangan kemerdekaan Papua telah tergabung di dalam ULMWP. “ULMWP sebagai wadah pemersatu bangsa Papua akan berunding dengan negara Indonesia, dengan dimediasi langsung oleh Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB, untuk mendapatkan Hak Penentuan Nasib Sendiri,” kata Tabuni (23/8/2019).
Lanjut Buchtra, berbagai elemen perjuangan kemerdekaan Papua telah tergabung di dalam ULMWP. “ULMWP sebagai wadah pemersatu bangsa Papua akan berunding dengan negara Indonesia, dengan dimediasi langsung oleh Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB, untuk mendapatkan Hak Penentuan Nasib Sendiri,” kata Tabuni (23/8/2019).
Sikap Dewan Gereja Papua dalam artikel Gembala Dr. Yoman (18/07) pun menegaskan tentang rekomendasi Gereja bahwa, sudah waktunya perundingan Damai anatar Indonesia – ULMWP untuk menemukan solusi damai secara bermartabat. (***)
Baca juga:
Baca juga:
Posted by: Admin
Copyright ©Buchtar Tabuni "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar