Jumat, 17 Juli 2020

Victor Mambor: Dulu OPM, Sekarang Namanya ULMWP

Buletinnusa
Victor Mambor: Dulu OPM, Sekarang Namanya ULMWP
Jurnalis Senior Papua, Victor Mambor
No. 1 PAPUA Merdeka News | Portal


JAYAPURA | Dalam acara webinar dengan tema Diskusi PAKAR Seri 7 – Teroris atau Kelompok Kekerasan Bersenjata? yang digelar PAKAR pada Kamis (16/7/2020), Jurnalis Senior Papua, Victor Mambor menegaskan bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat [TPNPB] Organisasi Papua Merdeka [OPM] adalah Pejuang Kebebasan [Freedom Fighter], tidak bisa dikategorikan dan tidak bisa disebut sebagai teroris.


Victor menjelaskan, jika kita merujuk pada definisi-definisi akademisi dan hukum bahwa yang namanya terorisme itu ada unsur kekerasan, teror, ada niat untuk mengganggu pemerintah dan lain sebagainya.

“Mereka [TPNPB] itu merupakan satu sayap kelompok bersenjata [militer] dari OPM. Sejarahnya cukup jelas. Kalau tiba-tiba disebutkan sebagai teroris, saya pikir tidak berdasar,” ungkap Mambor.

Kemudian, dia juga bilang, TPNPB-OPM ada karena adanya persoalan sejarah [indonesia masuk ke papua, pepera, ada kelompok yang tidak setuju dengan pepera] kemudian melakukan perlawanan terhadap indonesia.

“Mereka melakukan gerilya di hutan, melakukan gerakan bersenjata. Tetapi ada sayap politiknya yang melakukan lobi-lobi politik dan diplomasi. Saya pikir akan sulit kalau kita sebut sebagai teroris,” jelasnya.

Dia melanjutkan, TPNPB-OPM belum pernah melakukan serangan di luar papua dan juga belum pernah melakukan serangan secara masal. Kemudian, jika merujuk kepada definisi akademis maupun hukum, TPNPB-OPM yang bergerilya di hutan di Tanah Papua sulit untuk dikategorikan sebagai teroris

“Pernyataan bahwa TPNPB-OPM melakukan serangan, kekerasan dan penganiayaan terhadap masyarakat papua juga perlu dipertanyakan. Itu benar atau tidak. Karena berdasarkan pengalaman saya, masalahnya adalah disinformasi yang massif di Papua,” jelasnya.

KKB dalam diskusi online tersebut diartikan sebagai Kelompok Kekerasan Bersenjata. Namun, menurut pengalamannya, Victor mengatakan, di Papua KKB didefinisikan sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). KKB menurutnya adalah terminologi lama yang terus diulang-ulang. Selain itu, terminologi yang baru adalah KKSB yang definisinya adalah Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata.

Kalau dilihat secara komprehensif, TPNPB-OPM [yang dalam diskusi ini disebut KKB] memiliki latar belakang yang jelas.

Kata Victor, Kelompok ini [TPNPB – OPM] punya target yang jelas. Target TPNPB-OPM di tanah papua adalah aparat keamanan [TNI dan Polri] Indonesia.

“Target mereka jelas aparat keamanan. Mereka berhadapan dengan aparat. Jadi menurut saya mereka bisa disebut sebagai freedom fighters (pejuang kebebasan). Mereka punya sayap politik juga. Jadi sebenarnya mereka ini kita bisa sebut sebagai pejuang kemerdekaan,” ungkapnya.

Mantan Ketua AJI Kota Jayapura ini mengaku, saat beberapa kali bertemu dengan tokoh-tokoh OPM di hutan rimba Papua, mereka menjadi gerilyawan dengan alasan dan tujuan yang jelas.

“Pendelegasian dari sayap politik ke mereka ini juga jelas. Mereka perjuangkan yang namanya Papua Merdeka,” urainya.

Alasan mendasar yang menjadi landasan argumennya untuk menyatakan bahwa OPM bukan teroris, kata Victor, kalau dilihat secara internasional sangat sulit untuk menyebutkan salah satu kelompok sebagai teroris.

“Karena harus memenuhi 12 kriteria yang harus dipenuhi agar suatu kelompok dapat dimasukkan sebagai kelompok teroris. Banyak hal yang harus dipenuhi. GAM yang pernah melakukan teror di Jakarta saja masih sulit untuk disebutkan sebagai teroris,” terangnya.

Kalau melihat anatominya, kata dia, TPNPB-OPM sangat cukup jelas. Karena memiliki basis-basis di hampir seluruh tanah papua. Walaupun yang bergerak aktif saat ini ada di pegunungan.

“Tetapi kelompok mereka ini hampir ada di seluruh papua. Mereka punya jaringan intelijen, dan mereka terorganisir dengan baik. Tujuannya sangat jelas. Mereka ini eksis, punya kantor-kantor perwakilan,” tambah Victor.

Alasan lainnya, adalah karena TPNPB-OPM punya kantor-kantor perwakilan politik. Dalam perkembangannya, dulu namanya OPM, sekarang namanya ULMWP.

Baca juga:
  1. ULMWP adalah Wujud Roh dari OPM
  2. Ketua ULMWP: Satu-satunya Solusi untuk West Papua adalah Referendum, Bukan “Otonomi”

ULMWP ini adalah berbagai kelompok yang berlebur menjadi satu gerakan bersama walaupun ada friksi di antara mereka. Tetapi dengan berleburnya kelompok ini mereka bisa terkoordinasi dengan baik, bukan hanya melobi politik, bukan hanya kekerasan saja.

“Menurut saya tidak bisa tempatkan OPM sebagai teroris. Ini juga yang saya tekankan, informasinya harus kita lihat dengan baik sebelum simpulkan bahwa ini kelompok bersenjata atau kelompok apa saja. Sejauh pengalaman saya, kelompok ini harusnya disebut sebagai kelompok freedom fighters,” pungkas Victor.


Posted by: Admin
Copyright ©Diskusi PAKAR Seri 7 "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar