Siaran pers!
Jendral WPRA Mathias Wenda: Tentara Revolusi West Papua Bertanggung Jawab atas Aksi di Wutung, Perbatasan PNG-West Papua yang Menembak 2 Anggota Tentara Indonesia, pada hari Selasa, 1 Oktober 2019Hari ini, Selasa 1 Oktober 2019, sekitar jam 8:00 pagi, di Wutung, daerah perbatasan antara West Papua dan Papua Nugini, Jenderal Tentara Revolusi West Papua (WPRA), Mathias Wenda memimpin pasukannya dan menyerang militer Indonesia yang datang untuk membunuh orang Melanesia di perbatasan daerah kami.
Jenderal Wenda mengatakan, tindakan ini sebagai tanggapan atas penyebaran puluhan ribu Militer dan Polisi dengan kekuatan penuh senjata lengkap untuk meneror dan membunuh warga sipil Melanesia di West Papua.
Jenderal Wenda mengatakan,
"Saya yang bertanggung jawab atas revolusi ini untuk membebaskan West Papua dari neo-kolonialisme Indonesia, dan karena itu, meminta dukungan dari semua pemimpin Melanesia untuk menyuarakan identitas dan martabat Melanesia kami."Jenderal Wenda mengatakan, bahwa militer dan polisi Indonesia dengan senjata penuh harus memerangi pejuang Revolusi West bPapua, bukan dengan warga sipil tak bersenjata, anak-anak dan perempuan. Mereka harus mempertimbangkan kembali tindakan mereka, karena West Papua adalah bagian dari keluarga Melanesia dan Pasifik Selatan yang lebih besar dan kami tidak akan tinggal diam karena tindakan teror, intimidasi, dan pembunuhan yang diorganisir negara [Indonesia].
Bangkit! Bangkit!
Pertahankan martabat Anda! Seluruh Melanesia, dari Sorong ke Wallis-Futuna.
Diterbitkan di: Wutung, Battlefield, Papua New Guinea
Tanggal: 1 Oktober 2019
Mathias Wenda,
Jenderal WPRA
BRN: A.DF.00107676
Posted by: Admin
Copyright ©wparmy.info "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar