Sabtu, 24 November 2018

Antisipasi 1 Desember, Polda Papua Dapat Tambahan Personel BKO Brimob Kelapa Dua

Buletinnusa
Antisipasi 1 Desember, Polda Papua Dapat Tambahan Personel BKO Brimob Kelapa Dua
Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin bersama rombongannya.
Jayapura -- Jajaran Polda Papua bersama TNI telah siap mengantisipasi berbagai kemungkinan dinamika gangguan kamtibmas jelang peringatan HUT Papua Merdeka pada 1 Desember mendatang.

Hal tersebut disampaikan Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin disela kunjungan ke Mapolres Mimika di Kuala Kencana, Kamis (22/11/2018).

“Kunjungan saya ke sini, selain memberikan semangat ke anggota saya, salah satunya itu untuk melihat dan mengecek kesiapan anggota jelang 1 Desember mendatang. Kita pastikan pergelaran kekuatan dan personel,” kata Martuani.

Ia mengatakan Polda Papua mendapat bantuan BKO Brimob Kelapa Dua karena saat ini Polda Papua masih kekurangan personel. Sementara, kata dia, intensitas gangguan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah pegunungan tengah yang bermuara ke Timika masih sangat tinggi.

“BKO Brimob ini nantinya akan ditempatkan di daerah pegunungan dan daerah-daerah rawan gangguan KKB,” ujar Martuani.

Satgas Penegakan Hukum TNI-Polri, kata Martuani, masih terus mengejar sejumlah gembong KKB di daerah pegunungan. Ia berharap upaya penegakan hukum ini bisa segera membuahkan hasil untuk mengeliminir gangguan kamtibmas.

“Pengejaran itu dalam rangka penegakan hukum dan akan terus dilakukan. Kita harapkan dengan pengejaran ini mereka tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu kamtibmas,” papar Martuani.

Pembangunan Pos Keamanan

Menyusul meningkatnya gangguan keamanan di Kabupaten Nduga, menurut Martuani, pihaknya meningkatkan status Pos Polisi menjadi Polsek di Kenyam. Selain itu juga akan dibangun pos polisi di Distrik Mapenduma dan Distrik Mugi.

“Proses penambahan personel sudah dilakukan di Kenyam. Sementara untuk pos polisi Mapenduma, meski kabarnya mendapat penolakan, tetap akan dibangun karena yang menolak hanya sebagian kecil warga saja,” kata mantan Kapolda Papua Barat ini.

(Baca sejarah Papua, disini: Keberadaan Indonesia di Papua adalah Pembohongan Publik)

Sementara untuk wilayah Balingga yang sebelum dikuasai kelompok Purom Wenda sudah dibuka pos keamanan. Pembangunan pos keamanan tersebut, kata Martuani, atas permintaan warga setempat yang selama ini merasa tidak aman dengan kehadiran Purom Wenda dan pengikutnya.

“Satu hari setelah insiden penembakan terhadap pengemudi ojek, saya berkunjung ke Balingga dan di sana bertemu langsung dengan para tokoh dan masyarakat Balingga. Mereka sendiri yang meminta pembangunan pos itu,” tuturnya.

“Saya luruskan, bahwa tidak ada warga Balingga yang mengungsi pasca pengejaran yang dilakukan Satgas TNI-Polri. Saya berada di Balingga atas permintaan warga saat itu,” kata Martuani menambahkan.


Copyright ©Hai Papua "sumber"
Hubungi kami di E-Mail 📧: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar