Kamis, 29 November 2018

Ekspedisi Keliling BI Tahap III Singgahi Delapan Daerah Di SBT

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku kembali melaksanakan ekspedisi kas keliling tahap ke III tahun 2018 dengan menyinggahi delapan titik yang tersebar mulai dari Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) di Maluku dan Papua. "Ekspedisi dijadwalkan berlangsung dari tanggal 30 Nopember hingga tanggal 7 Desember 2018 itu berdasarkan kerja sama Kantor Bank Indonesia Pusat dengan TNI-AL, dalam hal ini pemanfaatan kapal perang, sedangkan BI Maluku selaku pelaksana saja," kata Ketua Tim Ekspedisi kas keliling BI Maluku Hujianto di Ambon, Kamis (29/11).
Ambon, Malukupost.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku kembali melaksanakan ekspedisi kas keliling tahap ke III tahun 2018 dengan menyinggahi delapan titik yang tersebar mulai dari Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) di Maluku dan Papua.

"Ekspedisi dijadwalkan berlangsung dari tanggal 30 Nopember hingga tanggal 7 Desember 2018 itu berdasarkan kerja sama Kantor Bank Indonesia Pusat dengan TNI-AL, dalam hal ini pemanfaatan kapal perang, sedangkan BI Maluku selaku pelaksana saja," kata Ketua Tim Ekspedisi kas keliling BI Maluku Hujianto di Ambon, Kamis (29/11).

Rute yang akan disinggahi mulai dari Ambon, Geser, Pulau Panjang, Manawoka, Gorom, Karas, Weri, Fak-fak, Rumbati, dan balik lagi ke Ambon.

Tim akan bertolak dari pelabuhan Pangkalan utama angkatan laut (Lantamal IX) Ambon di Desa Halong, pukul,12.00 WIT, dengan tujuan utama Pulau Geser.

Hujianto mengatakan, ekspedisi tahap III ini relatif masih sama, yakni penukaran uang lusuh atau yang tidak layak edar dari masyarakat akan digantikan dengan uang baru hasil cetak sempurna dari Peruri yang belum pernah dipakai sama sekali.

"Kemudian ada juga kegiatan sosialisasi, bagaimana kita bisa mengenal ciri-ciri uang asli rupiah, kemudian ada juga program penyerahan bantuan program BI (PSBI) yang selama ini tujuannya untuk kegiatan pendidikan, berupa alat genset, buku-buku pelajaran dan juga peralatan olah raga bagi sekolah tingkat SMA/SMK," ujarnya.

Dalam kegiatan kas keliling ini ada juga kegiatan pengobatan gratis kepada masyarakat yang disinggahi.

Walaupun memang kegiatan intinya merupakan kas keliling, namun dari pengamatan selama ini kegiatan ini cukup mendapat perhatian masyarakat dari pengobatan gratis.

"Hal ini memang wajar, karena yang kita lakukan ini rutenya hampir semua pulau terluar dan tertinggal," katanya.

"Sebab, jangankan dokter, mungkin saja di Puskesmas-puskesmas di pulau-pulau itu tidak ada petugas kesehatan, atau belum tentu orang yang sakit pergi ke Puskesmas ada perawatnya," ujarnya menambahkan. (MP-5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar