Rabu, 30 Agustus 2017

Aksinya Setop Pengendara Lawan Arus Viral, Ini Cerita Polisi Tua


Infoteratas.com -  Video aksi Aipda Sumino (56) memberhentikan pengendara motor di Jalan Perniagaan Raya, Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat, viral. Apalagi, pengendara itu dengan semena-mena memarahi Sumino.

Sumino menceritakan kejadian tersebut kepada detikcom di rumahnya di Perumahan Puri Permata, Cipondoh, Kota Tangerang, pada Rabu (30/8/2017). Dia bercerita ditemani oleh Istrinya Maryati, dan Aiptu Budi dari Humas Polsek Tambora. 

Kejadian itu terjadi pada Minggu (27/8) sekitar pukul 10.00 WIB. Lokasi di Jalan Perniagaan Raya, dekat dengan gereja membuat arus lalu lintas padat. 

Tiba-tiba, dari kejauhan Sumino melihat pengendara melawan arah. Sumino yang merupakan anggota Sabhara memberi tanda berhenti kepada motor. 

"Saya bantu ngatur lalin kan. Terus ada yang lawan arus, saya stop saya suruh balik," ucap Sumino yang hari ini lepas piket.

Sumino menjelaskan secara baik-baik maksud dari tindakannya. Dia meminta pengendara motor tanpa helm itu untuk memutar ke belakang.

"Saya bilang. Pak, bapak sudah tua, saya juga sudah tua. Kalau di tonton banyak orang enggak enak," kata Sumino yang akan pensiun dua tahun lagi.


Pemotor itu tetap ngotot tak mau putar balik. Bahkan, dia mengancam akan meminta bantuan dari seorang pimpinan polisi. 

Bukanya gentar, bapak lima anak ini tetap meminta pengendara putar balik. Dia merasa apa yang dilakukan adalah sesuatu yang benar. 

"Enggak takut, orang kita benar. Kan kita ngasih tahu biar benar. Kalau situ kecelakaan, ketabrak, petugas wilayah juga yang repot," kata Sumino.

Setelah itu, hadirlah polisi lain yang membantu Sumino. Dia tidak mengenal polisi yang mengaku Provos Polres itu. 

"Ada lah anggota, saya enggak kenal. Mungkin dia dengar, dia misahin. Udah bapak balik aja (kepada pemotor itu)," ucap Sumino.


Setelah kejadian itu, si pemotor memilih untuk balik. Sesuai dengan peraturan satu arah yang berlaku.

Sumino menegaskan dia tidak meminta atau memeriksa surat-surat. Dia hanya menegur pengendara tersebut. 

"Saya juga enggak memeriksa surat-surat. Saya cuma suruh balik. Saya cuma suruh stop begini (memeragakan gerakan menyetop kendaraan)," kata Sumino. 

Aipda Sumino 'Si Polisi Tua' Lapor Atasan Pas Tahu Videonya Viral

Sehari setelah kejadian, video aksi Aipda Sumino 'Si Polisi Tua' memberhentikan pemotor lawan arus menjadi viral. Keluarga dan teman-temannya mengatakan aksinya disebar di media sosial dan aplikasi pesan.

"Ada berita itu, saya kaget, kebetulan hp saya juga lagi rusak. Dikasih tahu sama teman. Saya hadap komandan (Kapospol Jembatan Lima)," kata Sumino.


Kepada Komandannya, dia kembali menegaskan tidak melakukan pengecekan surat. Hanya meminta pengendara tersebut mematuhi aturan satu arah. 

"Ini ada kejadian begini, saya tidak tanya surat-surat. Dia lawan arus, saya beri verboden dia saya suruh balik. Tapi dia emang rada ngotot," ucap Sumino yang justru dimarahi pengendara tersebut. 

Dalam video yang viral di media sosial, Sumino tampak menegur pemotor yang melawan arah dan tidak menggunakan helm. Namun pemotor tersebut tidak terima ditegur dan marah-marah. 


Tidak berapa lama kemudian, datang seorang yang menyebut dirinya anggota provost Polres. Dia berusaha untuk menyelesaikan permasalahan pemotor tersebut.

Saat dimintai dokumen berkendara, pemotor menolak dan berkilah. Dia kemudian adu mulut dengan anggota provost tersebut. Sementara polisi tua berusaha untuk mendamaikan keduanya.

Menurut Sumino, peristiwa itu terjadi pada Minggu (27/8) sekitar pukul 10.00 WIB. Lokasi di Jalan Perniagaan Raya, Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat, dekat dengan gereja membuat arus lalu lintas padat. 

Sebelumnya Kejadian itu terekam dalam video yang tersebar dan menjadi viral di media sosial. Dalam video, terlihat polisi memberhentikan pemotor yang melawan arah. Pria pemotor itu juga tidak mengenakan helm saat berkendara. Lokasi kejadian adalah di Jembatan Lima, Jakarta Barat. 

Setelah viral video saat diberhentikan, pemotor malah marah-marah ke polisi itu. Kemudian polisi menjelaskan agar pemotor tidak ngotot dan mengamuk karena sudah melakukan kesalahan. 

"Kalau salah ya salah. Nggak usah ngotot-ngotot. Kan enak. Ini satu arah jalanan," ujar polisi itu. 

Kemudian, pemotor itu malah menantang dan sesumbar mengatakan akan meminta bantuan dari seorang pimpinan polisi. Bukannya takut, polisi itu malah menantang balik karena tindakan yang dilakukannya sudah benar. 

"Telepon saja. Saya tunggu. Ini lokasi di Jembatan Besi," kata polisi itu lagi. 

Tidak berapa lama kemudian, datang seseorang yang menyebut dirinya anggota provos polres. Dia berusaha menyelesaikan permasalahan pemotor tersebut. 

"Saya dari provos polres Pak. Ada apa?" tanya anggota provos tersebut. 

"Ini marah-marah Pak (sambil menunjuk ke polisi yang menegurnya). Ngomongnya nggak sopan. Aparat kan mesti sopan dong," kata pemotor itu. 

Anggota provos tersebut kemudian bertanya kepada polisi tentang perkataan yang disebut pemotor itu tidak sopan. 

"Emang Bapak ngomongnya gimana Pak?" tanya anggota provos ke polisi itu. 

"Saya suruh balik Pak (lawan arah)," jawab polisi. 

Namun tetap saja pemotor itu tidak mau mengalah dan malah menantang balik. Akhirnya anggota provos tersebut meminta si pemotor memperlihatkan surat-surat kendaraan dan identitas. Namun pemotor itu menolak. Anggota provos tersebut naik pitam dan adu mulut keduanya tidak terelakkan. 

"Polisi berhak melihat surat-surat. Bapak udah tahu salah. Ini orang (polisi) udah tua Pak. Saya membela yang benar," kata si anggota provos. 

Polisi tua itu mencoba mendamaikan keduanya. Dia juga tampak menepuk bahu pemotor sebagai tanda untuk menyudahi perdebatan. 
(detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar