Selasa, 29 Agustus 2017

Minahasa Utara Pelajari Pengolahan Perikanan Di Ambon

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Kabupaten Minahasa Utara melakukan kunjungan sekaligus mempelajari pengolahan dan pemasaran perikanan di kota Ambon. "Kunjungan kami ke Ambon untuk mendapatkan masukan bagaimana proses pengolahan dan pemasaran perikanan yang telah dilakukan Pemerintah Kota," kata Wakil Bupati Minahasa Utara, Joppi Lengkong, di Ambon, Selasa (29/8)
Ambon, Malukupost.com - Kabupaten Minahasa Utara melakukan kunjungan sekaligus mempelajari pengolahan dan pemasaran perikanan di kota Ambon.

"Kunjungan kami ke Ambon untuk mendapatkan masukan bagaimana proses pengolahan dan pemasaran perikanan yang telah dilakukan Pemerintah Kota," kata Wakil Bupati Minahasa Utara, Joppi Lengkong, di Ambon, Selasa (29/8).

Menurut dia, perikanan Ambon baik tangkap dan budidaya cukup potensial ,yang mana saat ini menjadi kawasan pengembangan tuna.

"Ambon dan Minahasa Utara tidak berbeda karena sebagian wilayahnya pesisir, memiliki potensi perikanan cukup baik tetapi kami masih terbatas pada pengelolaan sehingga perlu belajar lebih banyak dari kota lainnya termasuk Ambon," ujarnya.

Ia mengatakan, Minahasa Utara memiliki garis pantai yang cukup panjang di Sulawesi Utara yakni 290 km, memiliki 125 desa enam kelurahan dan 10 kecamatan.

"Dari 125 desa 64 desa diantaranya merupakan desa nelayan, tetapi kami memiliki kendala pada kesejahteraan nelayan yang masih jauh tertinggal dibandingkan Ambon, karena belum berkembang dengan baik," kata Joppi.

Sementara itu Sekretaris kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru dalam paparannya menyatakan, kewenangan Dinas Perikanan kota Ambon ada pada perikanan tangkap dan budidaya.

Karakteristik masyarakat perikanan Ambon terdiri dari jumlah nelayan yang terdata di dinas sebanyak 4.234 nelayan, yang memiliki kartu nelayan 1.180 orang, 629 nelayan yang berasuransi PT Jasindo dan 84 yang mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Produksi perikanan tangkap sebesar 21.721 ton, perikanan budidaya 107, 65 ton dan totalnya mencapai 21,828,65 ton per tahun.

Potensi sumber daya ikan 24,1 ton yang terbagi menjadi potensi lestasi (MSY) 11,35 ton, kawasan tangkapan perikanan 36,610,03 hektare dan luas area budidaya sebesar 1,870 hektare sedangkan budidaya air laut 1,868,6 hektare dan 3,139 hektare budidaya air tawar.

Sekkot Anthony menambahkan, pihaknya sangat mendukung usaha kabupaten Minahasa Utara yang datang untuk belajar tentang pengolahan perikanan.

"Kunjungan ini tidak bisa ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan karena keterbatasan waktu, kita berharap apa yang dilakukan saat ini dapat ditindaklanjuti di waktu yang akan datang, sehingga kesejahteraan para nelayan kita semakin baik," tandasnya. (MP-6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar