Rabu, 30 Agustus 2017

Arniza Sanjaya Institute Akan Tunjukkan Keindahan Kota Tual Dan Kearifan Lokal Bersama Walikota Tual Adam Rahayaan Di Jakarta

Buletinnusa
Percepatan Pembangunan Nasional yang lebih mengejar kepentingan ekonomi di satu sisi memberikan manfaat dan kemudahan yang sangat besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun di lain sisi, memberikan beberapa dampak buruk salah satunya adalah terjadinya kerusakan lingkungan alam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Menyadari terjadinya kerusakan lingkungan alam akibat dari percepatan pembangunan Nasional di bidang ekonomi yang mengabaikan aspek lingkungan maka berbagai pihak seperti : beberapa kementerian, aktivis, pemerhati lingkungan, budayawan, seniman, lembaga swadaya masyarakat dan lain-lain telah melakukan berbagai upaya pencegahan agar Indonesia kita bisa tetap terjaga keindahannya.
Oleh
Julius Russel

Percepatan Pembangunan Nasional yang lebih mengejar kepentingan ekonomi di satu sisi memberikan manfaat dan kemudahan yang sangat besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun di lain sisi, memberikan beberapa dampak buruk salah satunya adalah terjadinya kerusakan lingkungan alam di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Menyadari terjadinya kerusakan lingkungan alam akibat dari percepatan pembangunan Nasional di bidang ekonomi yang mengabaikan aspek lingkungan maka berbagai pihak seperti : beberapa kementerian, aktivis, pemerhati lingkungan, budayawan, seniman, lembaga swadaya masyarakat dan lain-lain telah melakukan berbagai upaya pencegahan agar Indonesia kita bisa tetap terjaga keindahannya.

Indonesia kita yang indah, kaya dan subur memiliki begitu banyak pengetahuan lokal yang mengajarkan tentang etika lingkungan sebagaimana masyarakat Kei yang berada di Indonesia Timur. Pengetahuan lokal ini diperoleh dari hasil pengamatan cara kerja alam selama ratusan tahun yang dilakukan oleh nenek moyang masyarakat Kei. Terbukti memberikan banyak manfaat yang sangat besar bagi kelangsungan hidup masyarakat Kei sampai hari ini.

Mencermati kerusakan lingkungan alam dan pengetahuan lokal masyarakat Kei adalah hal yang sangat menarik. Mengapa ? Karena pengetahuan lokal masyarakat Kei dapat dijadikan acuan berpikir untuk memulihkan kerusakan lingkungan alam akibat dari kesalahan pembangunan Nasional yang selama ini dijalankan di berbagai wilayah Indonesia termasuk Kota Tual.

Kerusakan lingkungan alam di beberapa tempat sekitar pantai Kota Tual adalah bukti dari kesalahan pembangunan yang selama ini dijalankan dan kini harus berhadapan dengan ancaman perubahan iklim. Naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim kini menjadi ancaman besar bagi negara-negara kepulauan seperti Indonesia (termasuk Kota Tual). Oleh karena itu sangat diperlukan langkah konkrit untuk mengatasinya.

Kepedulian yang sangat besar dari Walikota Tual Adam Rahayaan terhadap masalah yang dihadapi masyarakat di wilayah pemerintahannya diwujudkan dengan melakukan upaya pemulihan serta mengatasi dampak perubahan iklim terhadap Kota Tual di kemudian hari melalui dialog dengan Pemerintah Pusat untuk bersama-sama mencari jalan keluarnya melalui diskusi, pertunjukan musik, tari dan pameran fotografi yang diselenggarakan pada tanggal 23 November 2017 di Jakarta dan rencananya akan dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Kami panitia pelaksana memberi tema kegiatan ini “Semalam Bersama Walikota Tual – Adam Rahayaan.” Kegiatan ini tidak hanya membahas mengenai persoalan lingkungan alam saja tetapi juga ingin mengajak seluruh masyarakat Kei untuk selalu menjaga dan memelihara rasa persaudaraan serta kebersamaan di tanah perantauan sebagaimana falsafah Ain Ni Ain yang terkandung dalam seni pertunjukan tradisional musik dan tarian adat. Selain itu, ingin memperkenalkan pesona alam yang dimiliki Kota Tual di tingkat Nasional melalui pameran fotografi guna memajukan dunia pariwisata yang sedang diperjuangkan Walikota Tual Adam Rahayaan.

Menyadari sepenuhnya tentang peran generasi muda dalam mengisi kemerdekaan maka kami panitia pelaksana mengajak seluruh generasi muda Kei di mana saja berada mengirimkan karya foto terbaik untuk dicetak oleh panitia dan akan ditampilkan dalam pameran fotografi nanti. Karya-karya foto melukiskan mengenai keindahan alam Kota Tual dan kearifan budaya Kei dikirimkan ke email : arnizasanjayainstitute@yahoo.com.

Dalam konteks kedaerahan sebagai Yanat Evav kita harus bangga dan sangat penting untuk memberitahukan pada sesama anak bangsa bahwa pengetahuan lokal warisan leluhur kita dapat mengatasi persoalan pembangunan yang sedang dihadapi Indonesia kita tercinta. Sedangkan dalam konteks nasional sebagai generasi muda Indonesia kita harus menunjukkan pada dunia internasional bahwa Indonesia kita tidak hanya memiliki pesona alam yang sangat indah tetapi juga memiliki peradaban yang agung dan mulia.

Sekali lagi, mari bersama-sama kita bergandengan tangan mendukung niat baik dari Walikota Tual Adam Rahayaan untuk membangun Kota Tual yang lebih baik lagi di hari ini dan masa mendatang dalam kegiatan pertunjukan seni budaya Kei di Jakarta November nanti. Karena dengan bersama-sama bergandengan tangan menjaga Kota Tual berarti kita semua telah menjaga Indonesia kita dan bumi tempat kita tinggal.

Sebagaimana bunyi pesan orang tua-tua kita di masa lampau untuk kita semua di hari ini, TUT ENSU NE HAR ENDATDAT : Supaya aman dan makmur, dua generasi saling memberi dan menerima pendapat lalu bekerjasama. Tabe Hormat !!!


Penulis :
Ketua Tim Produksi “Semalam Bersama Walikota Tual – Adam Rahayaan.
Wakil Direktur Eksekutif di Arniza Sanjaya Institute.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar