Selasa, 29 Agustus 2017

Dinkes Ambon Imbau Masyarakat Pantau Kondisi Kesehatan

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Ambon mengimbau warga yang terkena gigitan hewan penyebab rabies untuk melakukan pemantauan terhadap kesehatannya atau observasi selama 14 hari. Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Ambon, Yusda Tuharea mengajak masyarakat untuk tidak membunuh hewan yang menggigit, untuk mengetahui binatang tersebut mengidap penyakit rabies atau tidak
Ambon, Malukupost.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Ambon mengimbau warga yang terkena gigitan hewan penyebab rabies untuk melakukan pemantauan terhadap kesehatannya atau observasi selama 14 hari.

Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Ambon, Yusda Tuharea mengajak masyarakat untuk tidak membunuh hewan yang menggigit, untuk mengetahui binatang tersebut mengidap penyakit rabies atau tidak.

"Jika hewan yang menggigit tersebut dibunuh, maka kita tidak dapat memantau kondisinya. Masa inkubasi manusia yang terkena gigitan selama enam bulan. Sedangkan hewan dua minggu, karena itu harus dilakukan pemantauan terlebih dahulu," katanya di Ambon, Selasa (29/8).

Menurut dia, virus rabies terdapat dalam air liur hewan yang telah terinfeksi. Selanjutnya menular kepada hewan lainnya atau manusia melalui gigitan hewan tersebut.

"Kami berharap warga yang terkena gigitan hewan, untuk mengikuti tahapan dan tidak menyepelekan hal tersebut karena sangat berbahaya bagi kesehatan," ujarnya.

Menurut Yusda, vaksin sebenarnya bukan jalan keluar bagi masyarakat yang terkena gigitan, tetapi bagaimana masyarakat melakukan observasi bagi hewan jika setelah 14 hari hewan tersebut meninggal, ditindaklanjuti dengan vaksin.

"Jika hewan yang menggigit tersebut dibunuh, maka kita tidak dapat memantau kondisinya. Masa inkubasi manusia yang terkena gigitan selama enam bulan, sedangkan hewan dua minggu, karena itu harus dilakukan pemantauan terlebih dahulu,"ungkapnya.

Dijelaskan Yusda, dalam kasus ini, bukan satu gigitan satu vaksin, tetapi bagaimana masyarakat memahami prosedur. Bukan karena vaksin anti rabies bagi manusia itu mahal, tetapi upaya lain yang harus dilakukan terlebih dahulu.

"Setiap orang yang terkena gigitan anjing harus mendapat vaksin sebanyak empat kali suntikan. Vaksin gratis disiapkan untuk masyarakat kurang mampu, sedangkan golongan mampu dapat membeli setengah dari harga yang ditetapkan," tandasnya.

Yusda menambahkan, harga vaksin yang tergolong mahal, yakni Rp200 ribu per pak. Untuk mengantisipasi stok vaksin setiap tahun pihaknya mengalokasikan anggaran Rp750 juta untuk stok vaksin. (MP-6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar