Minggu, 23 Desember 2018

BMKG Peringatkan Hujan Guyur Sejumlah Daerah

Buletinnusa
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) BMKG Stasiun Pattimura Ambon, memperingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat mengguyur sejumlah daerah di Maluku pada beberapa hari ke depan.
Ambon, Malukupost.com : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) BMKG Stasiun Pattimura Ambon, memperingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat mengguyur sejumlah daerah di Maluku pada beberapa hari ke depan.

Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar di Ambon, Minggu (23/12/2018), mengatakan potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang berpeluang terjadi di Kabupateb Seram Bagian Barat(SBB) maupun Seram Bagian Timur(SBT), Maluku Tengah, Buru, Buru Selatan serta Kota Tual.

Peringatan dini terkait adanya daerah tekanan rendah di Samudera Pasifik sebelah Utara Papua dan Australia.

Kondisi cuaca ini yang menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan massa udara (convergence) di sekitar wilayah Maluku sehingga memiliki peluang terbentuknya awan hujan yang juga berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di daerah tersebut.

Apalagi, kondisi sinoptik angin umumnya bertiup dari arah Barat Daya - Utara dengan kecepatan terbesar 15 knots (30 Km/Jam).

Dia mengemukakan, tinggi gelombang mencapai 2,5 meter berpeluang terjadi di laut Arafuru bagian Timur dan laut Maluku bagian Utara.

Sedangkan, suhu di Maluku bervariasi 21 - 32 derajat Celcius dan kelembaban 70 - 95 persen.

Karena itu, para nelayan diperingatkan tidak memaksakan diri melaut bila hanya dengan mengandalkan armada tradisional.

Dia menilai armada tradisional berupa perahu berlambung besar tidak kuat menahan gempuran ombak setinggi 2,5 meter karena dapat berakibat fatal bagi para nelayan.

"Peringatan dini tersebut telah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, maupun sembilan kabupaten dan dua kota," kata Ot.

Dia juga mengharapkan para Bupati dan Wali Kota agar mengimbau perusahaan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrem sehingga tidak memaksakan diri berlayar.

Dalam kondisi cuaca ekstrem, kata dia, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," tandas Ot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar