Minggu, 23 Desember 2018

Mata Kejora, Menyimpan Duka dan Impian Bebas Merdeka

Buletinnusa

Oleh: Rudhy Pravda

Mata Kejora: Menyimpan duka dan impian bebas merdeka!

Aku enggan menyapa tangan darah bangsa ku.

Semakin dalam, "penuh" darah dan luka mata kejora.

Menganga luka-luka manusia yang punya hak untuk merdeka, akibat ulah manusia penjajah.

Aku melihat wajah, tubuh, membalut duka mata kejora---mengalir darah dan luka di bumi-manusia sepanjang tahun-tahun penjajahan oleh bangsa yang katanya beradab.

Pikiran, jiwa, juga perasaan selalu nelangsa tak ayal pula berpikir tak logis hidup berbangsa kolonial.

Hidup mata kejora tunggang-langgang,

Puluhan tahun di hujani peluru dan penyiksaan bangsa ku menjajah juga menjarah.

Sayup-sayup hidup layak dipedalaman rimbah menjarah-raya.

Bangsa ku menjajah: (berkokok-kokok) kepada dunia dengan senang hati: gagah-berani berkata, bahwa; mata kejora wajib musnah dari lukisan sejarah pernah bahagia.

Dunia primadona, eksotik yang elok nan-indah ini,

Mata kejora mengalir duka, tangisan, kematian.

Air mata, wajah mata kejora banjir darah.

Menjadi sumpah serapah yang gila dan biadab, bahkan (kematian) oleh durjana penjajah sudah lazim bagi aturan hukum penjajah.

Ya, bangsa ku sendiri adalah bangsa penjajah (manusianya) kotor dengan mulut dan suara-suara tak mewakili kemanusiaan.

Bengis seperti serigala, apa yang akan indah dari mata kejora---adalah KEMERDEKAAN dalam gua-gelap penjara bangsa penjajah.

Dari lubuk hati kasih sayang, aku ucapkan pada kau MATA KEJORA:

Mata kejora, inilah faktanya menuntut bebas sejak sudah lama tak berkibar dan menyanyi, menari, (gumam dan panji-panjinya) kemenangan melayang-layang suara itu.

Mata kejora bukan jambangan bunga layu yang dipajang dengan serembulan yang diserasikan hidup merangkak-rangak,

Ia, mata kejora adalah bungan subur nan indah impian kasisayangnya pada kebebasan sepenuh-penuhnya.

Mata kejora adalah manusia, karenaya ia hendak menuntut (melawan) agar merdeka dari penjajahan.

Hanya itulah, hakikat hidup MATA KEJORA. Selayaknya manusia-manusia sosial yang indah dan bahagia yang sedang menyusun (mewujudkan) syarat-syaratnya.

Mata kejora, kita bersama dan kita sedang mewujudkan kebahagiaan kau!

Minggu, 23 Desember 2018

Posted by: Ajun
Copyright © - "sumber"
Hubungi kami di E-Mail 📧: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar