Rabu, 12 Desember 2018

Siklon Tropis Teluk Carpentaria Pengaruhi Cuaca Maluku

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, siklon tropis di Teluk Carpentaria, Australia, mempengaruhi kondisi cuaca di Maluku pada beberapa hari ke depan. Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar dikonfirmasi di Ambon, Rabu (12/12) mengatakan, siklon tropis tersebut dapat menyebabkan terbentuknya pumpunan angin pada wilayah Maluku. Kondisi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan menjadi lebih aktif.
Ambon, Malukupost.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, siklon tropis di Teluk Carpentaria, Australia, mempengaruhi kondisi cuaca di Maluku pada beberapa hari ke depan.

Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar dikonfirmasi di Ambon, Rabu (12/12) mengatakan, siklon tropis tersebut dapat menyebabkan terbentuknya pumpunan angin pada wilayah Maluku. Kondisi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan menjadi lebih aktif.

Ot mengemukakan, kondisi sinoptik angin umumnya bertiup dari arah Barat - Utara dengan kecepatan terbesar 20 knots atau 37 KM per jam.

"Syukurlah tinggi gelombang mencapai 2,50 meter berpeluang terjadi di Laut Arafuru bagian Timur dan Laut Maluku bagian Utara," ujarnya.

Dia mengemukakan, para nelayan tradisional telah diimbau mewaspadai gelombang tinggi di laut Maluku maupun Arafura pada beberapa hari ke depan.

Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.

Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut dengan sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.

Ot mengemukakan, imbauan kondisi cuaca telah disampaikan melalui masing-masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para Bupati maupun Wali Kota.

Bila terjadi kondisi cuaca ekstrim, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," ujar Ot.

Disinggung soal suhu, dia menjelaskan, bervariasi 21 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban 55 hingga 100 persen. (MP-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar