Selasa, 31 Juli 2018

Kadinkes Maluku: Vaksin MR Aman dan Efektif

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) provinsi Maluku, Meykal Pontoh menyatakan, vaksin Measles dan Rubella (MR) yang digunakan dalam program imunisasi nasional adalah aman dan efektif untuk anak-anak. "Vaksin MR mendapat rekomendasi dari Lembaga Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan memiliki izin edar dari Badan POM. Vaksin MR telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia, sehingga pemerintah Indonesia menyiapkan vaksin MR berkualitas internasional dan diberikan gratis untuk masyarakat," katanya di Ambon, Selasa (31/7).
Ambon, Malukupost.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) provinsi Maluku, Meykal Pontoh menyatakan, vaksin Measles dan Rubella (MR) yang digunakan dalam program imunisasi nasional adalah aman dan efektif untuk anak-anak.

"Vaksin MR mendapat rekomendasi dari Lembaga Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan memiliki izin edar dari Badan POM. Vaksin MR telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia, sehingga pemerintah Indonesia menyiapkan vaksin MR berkualitas internasional dan diberikan gratis untuk masyarakat," katanya di Ambon, Selasa (31/7).

Menurut dia, Dinkes Provinsi Maluku siap membantu orang tua yang ingin melindungi anak dari ancaman virus campak dan rubella (MR) melalui pemberian imunisasi MR yang berkualitas tinggi.

Vaksin MR disediakan untuk anak usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun secara gratis di setiap sekolah pada bulan Agustus dan di posyandu serta fasiltas kesehatan lainnya di bulan September 2018.

"Pemerintah telah menyiapkan vaksin MR berkualitas dan diberikan gratis untuk masyarakat mulai Agustus hingga September 2018," katanya.

Meykal mengatakan, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan maka Komisi Daerah (Komda) dan Komisi Nasional (Komnas) Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sepakat bahwa vaksinasi MR dilakukan secara professional.

Jika terjadi Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) merupakan kejadian medik yang diduga berhubungan dengan imunisasi, maka akan ditangani secara spesifik dan terencana.

"Respon yang cepat akan mencegah persepsi yang keliru tentang KIPI dan mendudukkan KIPI sebagai bagian tidak terpisahkan dari fenomena medis berupa reaksi vaksin, kesalahan prosedur, koinsiden, reaksi kecemasan, atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan," katanya.

Diakuinya, mengingat beragamnya respon tubuh terhadap imunisasi, maka seluruh pemangku kepentingan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keberhasilan program imunisasi dapat memberikan edukasi yang komprehensif kepada masyarakat.

"Bahkan dapat memberikan motivasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya yang timbul jika ada sebagian masyarakat yang tidak divaksinasi," tandasnya. (MP-6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar