Kamis, 20 September 2018

Baru Belajar Demokrasi, Smanusa Kradenan Sukses Gelar Pemilu Online

Buletinnusa -
Salah satu pelajar putri memberikan suaranya dalam bilik yang berisi laptop dengan cara meng-klik salah satu nama calon. (foto: dok-ib)

KRADENAN. Berada jauh dari pusat Kabupaten Blora, tidak lantas membuat anak-anak muda di SMA NU 1 Kradenan (Smanusa) tertinggal dalam hal berdemokrasi dan berteknologi. Buktinya mereka justru selangkah lebih maju dalam melaksanakan pembelajaran demokrasi di sekolahnya.

Seperti yang dilakukan pada saat menggelar pemilihan umum (Pemilu) Ketua Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Rabu (19/9/2018). Anak-anak muda di sekolah yang berada di Kecamatan Kradenan (Menden) ini berhasil melaksanakan Pemilu dengan menggunakan sistem online.

Askhabus Sobirin, Ketua Panitia Pemilu Smanusa menyampaikan pelaksanaan pemilihan dengan sistem online ini menurutnya terinspirasi dari kemajuan teknologi yang saat ini masuk ke dalam berbagai sendi kehidupan.

“Di era milenial ini semua terkoneksi dengan internet, mulai bidang pelayanan pemerintahan, pertanian, perniagaan, hingga pendidikan, semuanya menggunakan internet dan memakai sistem online. Hal inilah yang menjadi inspirasi SMA NU 1 Kradenan untuk melaksanakan Pemilu Online,” ucap Sobirin.

Meskipun masih jarang ditemui di sekolah-sekolah lain, Pemilu Online 2018 di SMA NU 1 Kradenan ini menurutnya merupakan pelaksanaan kedua setelah tahun sebelumnya juga sukses mengadakan gelaran yang sama.

“Sekolah kami memang berada di pinggiran Kabupaten Blora, tetapi bukan berarti semua serba tertinggal. Pemilu online merupakan representasi pelaksanaan demokrasi yang didukung oleh kecanggihan teknologi. Belum banyak yang menerapkan ini (Pemilu Online-red) di Blora, jadi kami akan terus melakukan inovasi agar semakin baik pelaksanaannya,” lanjutnya.

Para calon pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU SMA NU 1 Kradenan yang dipilih dengan sistem online. (foto: dok-ib)
Pemilihan Ketua Komisariat IPNU-IPPNU itu dilakukan terpusat di aula SMA NU 1 Kradenan yang dihadiri oleh seluruh siswa, guru, serta pengurus Pimpinan Anak cabang IPNU-IPPNU Kradenan sebagai tim pengawas. Semua tampak antusias mengikuti serangkaian proses reorganisasi pimpinan komisariat itu.

Seperti halnya tahun lalu pemilu online ini kata Sobirin memiliki kelebihan, diantaranya lebih menghemat kertas, lebih efisien dari segi pendanaan maupun waktu. Sistem pemilihan diubah dari mencoblos menjadi meng’klik”. Apalagi masalah jaringan internet yang menjadi kendala tahun lalu sudah dapat diatasi tahun ini. Hal ini menjadikan pelaksanaan Pemilu Online tahun ini semakin baik.

Terobosan ini mendapat sambutan baik dari kepala SMA NU 1 Kradenan, Tri Wahyudi, Spd.. Ia mengapresiasi langkah anak didiknya bersama panitia pemilu yang selalu membuat inovasi-inovasi baru dalam penyelanggaraan reorganisasi Pimpinan Komisariat IPNU IPPNU di sekolahnya.

“Kita memang harus mengikuti perkembangan zaman. Ini adalah gebrakan baru dalam pemilihan ketua dan wakil ketua Pinkom IPNU-IPPNU. Terima kasih panitia Pemilu Online 2018. Ini bukti bahwa kita mampu mengaplikasikan IPTEK untuk hal yang baik. Ini juga bisa menjadi pembelajaran untuk pemilih pemula dalam berdemokrasi. Terlebih tahun depan mereka akan ikut Pileg dan Pilpres untuk pertama kalinya. Selamat!” ungkap Tri Wahyudi.

Dalam serangkaian proses pemilihan ketua dan wakil ketua IPNU- IPPNU di SMA NU 1 Kradenan terdapat beberapa pembenahan dari pelaksanaan tahun sebelumnya. Seperti proses penjaringan bakal calon ketua dan wakil ketua, proses seleksi interview, hingga tahapan pemilihan dan penghitungan suara.

Apalagi tahapan kampanye yang semakin semarak dengan digunakannya media sosial sebagai media pencari dukungan. Hal ini semakin membuat persaingan memanas baik di dunia nyata maupun maya. Meski demikian semua berjalan aman dan damai. Hal ini tentu menjadi indikasi bahwa siswa SMA NU 1 Kradenan secara tidak langsung telah berproses untuk menjadi bagian dari masyarakat madani.

“Dalam serangkaian Pemilu Online 2018 ini minimal terdapat dua hal penting yang bisa menjadi pembelajaran bersama, yaitu partisipasi kita dalam berdemokrasi serta semangat berinovasi demi hal yang lebih baik,” kata Pembina Pinkom Ahmad Rifai. (aRif-ib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar