Jumat, 21 September 2018

Daging Ayam Beku Di Ambon Masih Mahal

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku menyatakan harga daging ayam broiler beku yang selama ini didatangkan dari Surabaya masih tergolong mahal. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Maluku, Bustaman Ohorella, di Ambon, Jumat (21/9), mengatakan hasil pemantauan oleh petugas lapangan Dede Banjar di Pasar Batumerah, Pasar Mardika dan Pasar Gotong Royong menunjukkan harga daging ayam beku yang dipatok para pedagang sebesar Rp43.000 per kilogram.
Ambon, Malukupost.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku menyatakan harga daging ayam broiler beku yang selama ini didatangkan dari Surabaya masih tergolong mahal.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Maluku, Bustaman Ohorella, di Ambon, Jumat (21/9), mengatakan hasil pemantauan oleh petugas lapangan Dede Banjar di Pasar Batumerah, Pasar Mardika dan Pasar Gotong Royong menunjukkan harga daging ayam beku yang dipatok para pedagang sebesar Rp43.000 per kilogram.

"Harga daging ayam ini sudah bertahan sejak Agustus 2018 hingga kini belum terjadi perubahan," ujarnya.

Informasi yang diperoleh petugas pemantau dari para pedagang mengatakan harga yang di peroleh dari agen pemasok sebesar Rp2.000.000 per 50 kilogram, dan diharapkan pedagang eceran bisa menjual dengan harga Rp40.000 per kilogram.

Sedangkan harga daging ayam kampung saat ini Rp70.000 hingga Rp80.000 per ekor, daging sapi murni Rp100.000 per kilogram, dan daging tetelan Rp40.000 per kilogram.

Bustaman mengatakan, untuk telur ayam ras masih tergolong stabil, sebab para pedagang masih mempertahankan harga Rp1.600 hingga Rp1.700 per butir,telur ayam kampung Rp3.000 per butir.

Rudi, pedagang daging ayam beku yang ditemui di lokasi penjualannya Pasar Mardika mengakui harga daging ayam beku ini terus meningkat. Harga komoditas itu bergerak naik dari Rp34.000 menjadi Rp36.000 per kilogram pada pertengahan bulan Agustus, kemudian naik lagi menjadi Rp38.000 per kilogram, dan memasuki awal bulan September naik lagi Rp43.000 per kilogram.

"Kami beli juga dari agen dengan harga yang mahal yakni Rp2.000.000 per karung yang isinya 50 kilogram. Untuk tidak merugi kami harus pandai-pandai untuk berjualan," ujarnya.

Apalagi dalam satu kemasan yang isinya satu ekor ayam beratnya tidak sama, katanya. Jadi, lanjut dia, ayam ditimbang terlebih dahulu sebelum dibayar pembeli.

Diakuinya setiap bungkus plastik satu ekor ayam sudah ada ukuran berat ayam, mulai dari 1-1,7 kilogram. "Tetapi untuk meyakinkan pembeli kami timbang lagi," ujarnya. (MP-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar