Senin, 19 Maret 2018

Baru Tergerus Arus Bengawan Solo, Jalan Ngloram-Gadon Amblas

Buletinnusa -
Kondisi jalan Desa Ngloram menuju Desa Gadon Kecamatan Cepu yang amblas diterjang derasnya arus Sungai Bengawan Solo di sampingnya, Minggu (18/3/2018). (foto: infoblora)
BLORA. Semakin derasnya arus sungai Bengawan Solo dalam sepekan terakhir mengakibatkan badan jalan kabupaten penghubung Desa Ngloram menuju Desa Gadon Kecamatan Cepu amblas sejak Kamis (15/3/2018).

Jalan selebar 3 meter itu kini hanya tersisa 1 meter sehingga memaksa pemberlakuan pengalihan arus kendaraan agar memutar lebih jauh melalui areal persawahan. Pasalnya dikhawatirkan longsor akan terus bertambah karena debit air Sungai Bengawan Solo yang ada di sebelah jalan terus meningkat.

Seperti yang disampaikan Masdi (50) warga Desa Gadon, Kecamatan Cepu saat ditemui Minggu (18/3/2018) di lokasi longsor. Ia mengatakan bahwa amblasnya jalan yang tidak jauh dari rumahnya itu mulai terlihat Rabu sore (14/3/2018).

“Rabu sore lalu sudah ada longsoran kecil di sebelah selatan dan jalan mulai retak. Namun Kamis sore baru longsor besar mengakibatkan separuh badan jalan amblas. Tanggul penahan jalan ikut amblas berikut gorong-gorong yang baru dibangun belum ada satu tahun,” ucap Masdi.

Pasca longsor, menurutnya sudah ada beberapa petugas dari BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum yang datang untuk melakukan pemetaan dan pendataan. Bahkan sudah ada lima rit batu coral yang diturunkan untuk melebarkan jalan di sisi barat agar bisa dilewati.

“Inginnya bisa segera dibangun lagi agar arus lalu lintas normal kembali. Namun karena arus sungai masih deras seperti ini apa mungkin tanggul dibangun dalam waktu dekat? Saya takut akan ada longsor susulan lagi ketika air nanti surut,” lanjutnya.

Sementara untuk pengamanan, dipasang garis polisi (police line), dilakukan pengawasan dari jajaran Polsek Cepu Polres Blora, dan Linmas desa setempat. Selain dipasang police line, titik longsor dipasang rambu-rambu peringatan agar tidak terjadi kecelakaan, sekaligus diberi media lempengan beton cor agar masyarakat bisa lewat, khusus pejalan kaki, sepeda dan sepeda motor.

Kepala Desa (Kades) Gadon, Sumarno mengatakan, longsornya talud ini terjadi pukul 15.30 setelah sehari sebelumnya tinggi muka air Bengawan Solo meningkat. Diduga longsor akibat gerusan air bengawan. Kerusakan ini memicu gorong-gorong yang menghubungkan dengan talud ikut ambrol. (res-infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar