Kamis, 29 Maret 2018

Pala Maluku Jajaki Pasar Uni Eropa

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Produksi pala petani di Maluku yang ditampung PT Kamboti yang berlokasi di desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon menjajaki pasar ekspor Uni Eropa. Kadis Perindag Maluku, Elvis Pattiselano, dikonfirmasi, Kamis (29/3), mengatakan, telah memfasilitasi manajemen PT Kamboti untuk melakukan pengujian kandungan aflatoksin yang menjadi salah satu persyaratan mutlak diekspor ke Uni Eropa. "Laboratorium menguji kandungan aflatoksin belum ada di Maluku sehingga harus melakukannya antara lain di Surabaya," ujarnya.
Ambon, Malukupost.com - Produksi pala petani di Maluku yang ditampung PT Kamboti yang berlokasi di desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon menjajaki pasar ekspor Uni Eropa.

Kadis Perindag Maluku, Elvis Pattiselano, dikonfirmasi, Kamis (29/3), mengatakan, telah memfasilitasi manajemen PT Kamboti untuk melakukan pengujian kandungan aflatoksin yang menjadi salah satu persyaratan mutlak diekspor ke Uni Eropa.

"Laboratorium menguji kandungan aflatoksin belum ada di Maluku sehingga harus melakukannya antara lain di Surabaya," ujarnya.

PT Kamboti saat ini memiliki stok pala satu kontainer lebih yang dipersiapkan untuk diekspor setelah menerima hasil pengujian laboratorium soal kandungan aflatoksin.

"Pastinya kualitas pala di Maluku tidak diragukan karena terkenal hingga menjadi incaran bangsa Eropa, tetapi persyaratannya harus memiliki hasil pengujian laboratorium," kata Elvis.

Dia mengakui, terobosan ekspor pala ini menindaklanjuti ekspor ikan ke tuna segar sirip kuning (yellowfin) ke Sydney, Singapura memanfaatkan jasa maspakai penerbangan Garuda Indonesia.

Sedangkan, ke Vietnam dengan jasa kapal PT.Pelni transit di Surabaya, Jawa Timur.

"Kami pun telah menandatangani deklarasi bersama ekspor Maluku pada 12 Februari 2018 sehingga terbuka peluang potensi sumber daya alam (SDA) lainnya, termasuk pala yang saat ini didorong sebagai bagian dari mengembalikan kejayaan rempah - rempah," ujar Elvis.

Deklarasi bersama membangkitkan ekspor menuju Maluku jaya itu ditandatangani Gubernur Maluku, Said Assagaff, General Manager Angkasa Pura I kantor cabang bandar udara Pattimura,Amiruddin Florensius, General Manager Pelindo IV Cabang Ambon, Adi Novi Wahyudi dan Danlanud Pattimura, Kolonel Pnb Antariksa Anondo.

Selain itu, Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Maluku, Hamzah, Kakanwil Bea dan Cukai Maluku, Finari Manan dan Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon, Jumrin.

Begitu pula, Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon, A.A.C. Syahid, Kadis Perhubungan Maluku, Frans Papilaya, Kadis Perindag Maluku, Elvis Pattiselano serta Kadis Kelautan dan Perikanan Maluku, Romelus Far - Far.

Deklarasi bersama itu menjamin kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan, pengurusan dokumen serta perijinan, melayani ekspor 24 jam sehari dan tujuh hari sepekan, menyelenggarakan proses bisnis yang bersih dan bebas dari pungutan liar (Pungli) serta mendorong kesinambungan kinerja ekspor dengan memberikan prioritas pelayanan maupun fasilitas.

"Jadi seiring pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian mendorong mengembalikan kejayaan rempah - rempah Maluku dengan memprioritaskan pengembangan pala dan cengkih, maka ini peluang menjajaki ekspor karena didukung produksi cukup besar," tandas Elvis.

Sedangkan, Kakanwil Bea dan Cukai Maluku, Finari Manan, mengemukakan, mengintensifkan ekspor ini karena mempertimbangkan Maluku memiliki potensi SDA bernilai ekonomis.

"Jadi tidak hanya ikan maupun potens sumber daya hayati laut lainnya. Namun, tidak kalah strategisnya produksi perkebunan, tambang dan Migas," katanya.

Finarni menambahkan, pelabuhan Tual juga terbuka untuk kegiatan ekspor dengan petugas Bea dan Cukai telah ditempatkan di sana. (MP-6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar