Kamis, 22 Maret 2018

Opsi Pemindahan Dapil Saadiah Uluputty Menuai Kontroversi

Buletinnusa

Mahasiswa Dan Masyarakat Malteng Gelar Aksi Solidaritas Tolak Keputusan DPW PKS Maluku

Ambon, Malukupost.com - Opsi pemindahan Daerah Pemilihan (Dapil) Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Saadiah Uluputty dari Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) ke Kota Ambon yang diwacanakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Maluku menuai kontroversi. Hal itu terlihat dalam sebuah Aksi Solidaritas masyarakat dan mahasiswa Maluku Tengah dalam membubuhkan tandatangan di atas kain putih sepanjang 10 meter sebagai bentuk penolakan terhadap opsi tersebut. Aksi Solidaritas itu digelar di bundaran Tugu Monumen Pahlawan Nasional Dr John Leimena di pertigaan kawasan Durian Patah-Poka-Laha di Desa Poka , Kecamatan Teluk Ambon, Kamis (22/3)
Ambon, Malukupost.com - Opsi pemindahan Daerah Pemilihan (Dapil) Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Saadiah Uluputty dari Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) ke Kota Ambon yang diwacanakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Maluku menuai kontroversi.

Hal itu terlihat dalam sebuah Aksi Solidaritas masyarakat dan mahasiswa Maluku Tengah dalam membubuhkan tandatangan di atas kain putih sepanjang 10 meter sebagai bentuk penolakan terhadap opsi tersebut.

Aksi Solidaritas itu digelar di bundaran Tugu Monumen Pahlawan Nasional Dr John Leimena di pertigaan kawasan Durian Patah-Poka-Laha di Desa Poka , Kecamatan Teluk Ambon, Kamis (22/3)

Koordinator lapangan Aksi Solidaritas, Adri Ridwan Selan mengatakan dengan tegas menolak keras adanya opsi pemindahan Dapil kepada Saadiah Uluputty. meskipun opsi tersebut masih berstatus wacana dan secara resmi belum diputuskan atau disahkan oleh internal partai di tingkat DPW PKS, namun bagi Selan kebijakan tersebut merupakan langkah bayangan.

“Kami menolak keras kebijakan DPW PKS dalam memberikan keputusan untuk memindahkan Dapil Ibu Saadiah dari Malteng ke Kota Ambon. Ini belum final, tapi ini sudah menjadi ancang-ancang. Jika memang seperti itu, hal tersebut adalah pembunuhan karakter dan kami secara tegas sangat menetang keras,” ungkapnya.

Mengatasnamakan Masyarakat Jazirah, Selan menilai jika opsi yang diwacanakan DPW PKS Maluku itu merupakan kesalahan fatal yang berdampak pada kerugian di internal partai maupun Uluputty selaku kader partai.

“Masyarakat yang ada di Jazirah Leihitu menganggap ini sebuah kesalahan yang fatal karena Saadiah merupakan kader terbaik yang ada di Jazirah Leihitu hal ini akan berdampak kepada partai PKS maupun Ibu Saadiah,” tandasnya.

Ambon, Malukupost.com - Opsi pemindahan Daerah Pemilihan (Dapil) Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Saadiah Uluputty dari Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) ke Kota Ambon yang diwacanakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Maluku menuai kontroversi. Hal itu terlihat dalam sebuah Aksi Solidaritas masyarakat dan mahasiswa Maluku Tengah dalam membubuhkan tandatangan di atas kain putih sepanjang 10 meter sebagai bentuk penolakan terhadap opsi tersebut. Aksi Solidaritas itu digelar di bundaran Tugu Monumen Pahlawan Nasional Dr John Leimena di pertigaan kawasan Durian Patah-Poka-Laha di Desa Poka , Kecamatan Teluk Ambon, Kamis (22/3)
Menurut Selan, jika opsi pemindahan tetap dilakukan DPW PKS itu berarti kebijakan tersebut akan menghentikan langkah Uluputty secara politik, mengingat kinerja politisi itu masih dibutuhkan oleh masyarakat Maluku Tengah.

“Ibu Saadiah telah membangun kepercayaan masyarakat Malteng terhadap PKS sejak lama, namun ketika masa pemilihan Caleg telah dekat mengapa DPW memberikan keputusan sepihak,” kesalnya.

Selan menambahkan, jika DPW PKS tetap memutuskan untuk memindahkan Dapil Uluputty bukan lagi di Malteng, maka pihaknya akan terus menggelar aksi yang sama dan menyampaikan penolakan secara langsung di Kantor DPW PKS Maluku.

“Kami akan menindaklanjuti dan menuntut masalah pemindahan dapil ini sampai ke DPW PKS,” pungkasnya. (MP-9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar