Kamis, 22 Maret 2018

Stok Beras Maluku Tengah Terjamin

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Stok beras menjelang musim hujan pada April hingga September 2018 di kabupaten Maluku Tengah terjamin karena dipasok distributor dari sentra produksi. Kadis Perindag Maluku Tengah, Kace Pattiasina, dihubungi dari Ambon, Kamis (22/3), mengatakan, stok beras saat ini mencukupi kebutuhan lebih dari 500.000 jiwa penduduk setempat hingga tiga bulan ke depan. "Jadi menjelang musim hujan masyarakat tidak perlu meresahkan beras karena stok yang biasanya dipasok dari Surabaya, Jawa Timur maupun dataran Pasahari, kecamatan Seram Utara terjamin," ujarnya.
Ambon, Malukupost.com - Stok beras menjelang musim hujan pada April hingga September 2018 di kabupaten Maluku Tengah terjamin karena dipasok distributor dari sentra produksi.

Kadis Perindag Maluku Tengah, Kace Pattiasina, dihubungi dari Ambon, Kamis (22/3), mengatakan, stok beras saat ini mencukupi kebutuhan lebih dari 500.000 jiwa penduduk setempat hingga tiga bulan ke depan.

"Jadi menjelang musim hujan masyarakat tidak perlu meresahkan beras karena stok yang biasanya dipasok dari Surabaya, Jawa Timur maupun dataran Pasahari, kecamatan Seram Utara terjamin," ujarnya.

Kace mengemukakan, tim Dsiperindag intensif melakukan pemantauan, baik di pasar - pasar tradisional maupun ritel sehingga pelaporan stok maupun harga tertanggung jawab.

Begitu pula, tim Satgas pangan intensif melakukan pengecekan, baik stok maupun harga.

Bahkan, sering mengecek stok hingga di gudang - gudang distributor sehingga sinergi dalam menjamin persediaan maupun pengendalian harga.

"Kami biasanya berkoordinasi dengan para distributor agar memasok beras dari Surabaya guna menjamin kebutuhan pokok masyarakat itu, sekaligus mengantisipasi kenaikan harganya," kata Kace.

Khusus beras produksi para transmigran di Pasahari pengadaannya dengan sistem subsidi dari Pemkab Maluku Tengah.

"Masyarakat di Masohi, ibu kota kabupaten Maluku Tengah membeli dengan harga relatif murah karena Pemkab Maluku Tengah menggantikan biaya transportasi, buruh dan lainnya," tandas Kace.

"Pastinya di Maluku Tengah juga tersedia substitusi karbohidrat lain berupa umbi-umbian dan sagu, sehingga bisa menyangga kebutuhan masyarakat," tandas Kace. (MP-5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar