Selasa, 28 Agustus 2018

5 Suku di Kabupaten Keerom Papua Punah

Buletinnusa
5 Suku di Kabupaten Keerom Papua Punah
Kelompok tarian Masyarakat Adat dari salah satu suku di Papua.
"Banyak marga di Keerom juga terancam punah".
Arso -- Dewan Adat Skamto, Arso, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua menyebutkan lima suku di kabupaten tersebut punah. Ketua Dewat Adat Skamto, Didimus Warare mengemukakan lima suku yang sudah punah di Keerom yakni suku Yaper, suku Bagi, suku Tu, suku Totar dan suku Tagusom.

(Lihat ini: Genosida sedang Terjadi di Papua, Akses PBB dan Media Asing Dibatasi)

Warisan suku Yaper, suku Bagi, suku Tu, suku Totar terpaksa dikembalikan ke satu ikatan kampung Kimbramoro. "Keluarga Kimbramoro di Kampung Kimbramoro yang ambil marga itu lalu dia lihat siapa yang dekat dengan suku itu pakai marga ini," katanya.

Dia mengatakan, banyak marga di Keerom juga terancam punah, warisan marganya terpaksa suku yang ada hubungan dekat yang memakai marganya. Misalnya di Skamto suku Tagusom sudah punah, terpaksa suku Orare di Waris menerima Tagusom/memakai marga tersebut, karena hubungan dekat dengan Tagusom.

(Baca ini: Lima Bahasa Daerah di Tanah Papua TELAH PUNAH)

Selain suku, kata dia, bahasa asli Keerom juga terancam punah karena pengaruh lingkungan.

"Kami selaku orang tua selalu tekankan kepada keluarga agar selalu mengajarkan anaknya dengan bahasa daerah," kata dia.

Sementara itu, menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dari 652 bahasa daerah yang telah dicatat dan diidentifikasi, baru 71 bahasa daerah yang dipetakan vitalitas atau daya hidupnya. Hasilnya, 19 bahasa daerah terancam punah dan 11 bahasa dikategorikan punah. Selain itu ada empat bahasa kritis, dua bahasa mengalami kemunduran, 16 bahasa dalam kondisi rentan, dan 19 berstatus aman.

Baca juga:
  1. Diprediksi, Tahun 2040 Orang Asli Papua akan Punah dalam Pangkuan NKRI
  2. Jumlah OAP Kian Minim, Pendatang Dominasi Wilayah Kondusif
  3. Orang Asli Papua (OAP) Sedang Menuju Minoritas di Papua
  4. Papua 30 Persen, Pendatang 70 Persen: Mari Refleksi?
Copyright ©Republika "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar