Senin, 27 Agustus 2018

Ini 17 Nama Lain Papua, Akankah Berubah Lagi?

Buletinnusa
Ini 17 Nama Lain Papua, Akankah Berubah Lagi?
Img: Ilustrasi Papua dalam gambar. Source: Tirto.
Jakarta -- Hingga tahun 2018, secara administrasi wilayah Papua terdiri dari Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Dalam sejarahnya, pernah ada banyak sekali sebutan lain bagi Papua.

Di masa mendatang, akankah berubah lagi? Bisa jadi masih dilakukan pemekaran wilayah. Bisa saja kelak ganti nama baru lagi. Atau bagaimana kalau menjadi negara baru? Kita belum tahu.

Bila kedua provinsi tersebut digabung dengan wilayah Papua Nugini, luasnya mencapai 890.000 km² atau sekitar lima kali Pulau Jawa. Pulau ini menjadi pulau terbesar kedua setelah Pulau Greendland.

(Baca ini: Kepalsuan Sejarah Papua dalam NKRI)

Untuk wilayah Papua dan Papua Barat adalah sekitar 421.981 km². Mayoritas wilayah tersebut berupa hutan hujan tropis, lembah curam, dan pegunungan. Menurut catatan sensus penduduk Badan Pusat Statistik tahun 2010, wilayah ini didiami sekitar 2,7 juta jiwa terdiri dari sekitar 466 suku bangsa.

Kita tahu bahwa di daerah ini, terkandung kekayaan berlimpah. Kita tahu juga bahwa Presiden Jokowi akhir-akhir ini sedang melakukan pembangunan insfratruktur. Namun, ada baiknya kita tahu deretan nama yang pernah disematkan bagi Papua.

1. Melanesia
Para penjelajah samudera dari Eropa di abad ke-15 menyebut Papua sebagai “Mela” yang artinya hitam. Hal ini sesuai dengan kondisi penduduk Papua yang berkulit gelap.

2. Janggi

Sebutan ini biasa digunakan oleh para penguasa Sriwijaya abad ke-6. Kerajaan Sriwijaya pernah mengirimkan persembahan beberapa ekor burung Cendrawasih dari taman surga yang disebut sebagai “Janggi”.

3. Wanin/Onin
Dalam kitab Negarakertagama, Papua masuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit (1293 M-1520 M). Dalam dokumen itu disebut sebagai kata Wanin/Onin. Para ahli sejarah mengidentifikasi daerah yang dimaksud adalah daerah semenanjung Onin di Kabupaten Fakfak.

4. Labadios
Sekitar tahun 200 M, Claudius Ptolemaeus, seorang ahli geografi Papua dengan nama Labadios. Hingga kini, belum diketahui mengapa ia menyebut Papua dengan nama tersebut.

5. Tungki
Sebutan ini muncul sekitar tahun 500 M. Kala itu, seorang pengarang Tiangkok, Ghau Yu Kuan menyebutkan bahwa rempah-rempah yang ia dagangkan berasal dari Tungki.

6. Dwi Panta atau Samudranta
Pedagang Persia dan Gujarat, saat membeli rempah-rempah pada abad ke-7 sampai ke Papua dan menyebutnya Dwi Panta atau Samudranta yang artinya ujung Samudra dan ujung Lautan.

7. Papa-Ua
Kerajaan Tidore di Maluku, sekitar tahun 1646, pernah menguasai daerah Papua dan menyebut penduduknya sebagai Papa-Ua. Sebutan mereka kemudia berubah menjadi Papua, artinya berambut kriting.

8. Os Papuas atau Ilha de Papo
Sebutan ini disematkan Antonio d’Arbau pada tahun 1511. Akan tetapi beberapa tahun kemudian, Don Jorge de Menetes, pelaut asal Spanyol, tepatnya tahun 1526, sudah menyebut dengan nama Papua. Hal ini disebut dalam catatan harian Antonio Figafetta, juru tulis pelayaran Magelhaens.

9. Papua Isla de Oro atau Island of Gold
Istilah ini digunakan oleh Alvaro de Savedra sekitar tahun 1528. Ia seorang pemimpin armada Spanyol. Akibat sebutannya, banyak pelaut Eropa berusaha mencari emas ke Papua.

10. Nueva Guinee atau New Guinea atau Nieuw Guinea
Pelaut asal Spanyol, Inigo Ortiz de Retes, pada tahun 1545 memberi nama Papua Nueva Guinee. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan New Guinea. Artinya, penduduk Papua berkulit hitam dan berambut keriting, sama seperti manusia yang ia lihat di belahan bumi Afrika, yaitu Guinea.

11. Nederlands Nieuw Guinea atau Dutch Nieuw Guinea

Saat Belanda mencengkeram Papua, mereka mengubah sebutan Nieuw Guinea menjadi Nederlands Nieuw Guinea pada tahun 1956. Perubahan nama dilakukan bertujuan politis yaitu agar Papua tidak jatuh pada kekuasaan Indonesia.

12. Irian
Pada tanggal 16 Juli 1946, dalam Konferensi Malino-Ujung Pandang, Frans Kaisepo berpidato mengganti nama Nieuw Guinea menjadi Irian, artinya “Ikut Republik Indonesia Anti Nederland”. Arti lainnya adalah “tanah yang panas”. Dalam bahasa Biak Numfor “iri” artinya tanah, dan "an" artinya panas.

13. Papua Barat
Pada 1 Desember 1961, saat Belanda mulai terpojok tak mampu menguasai Papua, masih sempat memerintahkan masyarakat Papua untuk mengibarkan bendera Bintang Kejora untuk negara boneka Papua Barat.

14. West New Guinea atau West Irian
United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA), badan khusus bentukan PBB, dalam dokumen Act Free Choice di Papua tahun 1969, menyebut Papua West New Guinea atau West Irian.

15. Irian Barat
Pada 1 Mei 1963, Belanda menyerahkan Papua dalam kekuasaan Republik Indonesia. Wilayah ini disebut sebagai Irian Barat. Sebutan tersebut diperkuat dalam kontrak kerja sama PT Freeport Mc Morran dengan pemerintah Indonesia tahun 1967 --- (Lihat: Ini, Sosok Penemu Tambang Emas Papua).

16 Irian Jaya
Papua secara syah diakui dunia menjadi bagian Republik Indonesia setelah diadakan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) tahun 1969. Selanjutnya, pada tanggal 1 Maret 1973 sesuai dengan peraturan Nomor 5 tahun 1973, Irian Barat secara resmi diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden Soeharto.

17. Kembali bernama Papua
Pada 1 Januari 2000, dengan diliputi semangat reformasi, Presiden Abdurrahman Wahid memaklumatkan nama Irian Jaya diganti menjadi Papua, sesuai sebutan yang diberikan Tidore.

Banyaknya istilah untuk menyebut daerah Papua, semoga tidak menyulitkan pembentukan identitas rakyat Papua.

(Simak juga: Dari 279 Jenis Hipere Asli Pegunungan Tengah, Sekarang Tersisa 23 Saja)


Copyright ©NetralNC "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar