Kamis, 24 Januari 2019

Air Pasang Di Namrole Pengaruh Fenomena Supermoon

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Peristiwa air pasang yang terjadi pukul 03.00 WIT di Namrole kabupaten Buru Selatan dipengaruhi purnama perige yakni fenomena supermoon. "Peristiwa air pasang di Namrole bukan disebabkan gempa bumi yang terjadi pada pukul 01.06 WIT dengan kekuatan 3,4 Skala Richter, pada titik koordinat 4.04 LS 126.56 BT dengan kedalaman 31 Kilometer barat daya Namrole, Kabupaten Bursel, tetapi dipengaruhi purnama perige yakni fenomena supermoon," Kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Ambon, Andi Azhar Rusdin, di Ambon, Kamis (24/1).
Ambon, Malukupost.com - Peristiwa air pasang yang terjadi pukul 03.00 WIT di Namrole kabupaten Buru Selatan dipengaruhi purnama perige yakni fenomena supermoon.

"Peristiwa air pasang di Namrole bukan disebabkan gempa bumi yang terjadi pada pukul 01.06 WIT dengan kekuatan 3,4 Skala Richter, pada titik koordinat 4.04 LS 126.56 BT dengan kedalaman 31 Kilometer barat daya Namrole, Kabupaten Bursel, tetapi dipengaruhi purnama perige yakni fenomena supermoon," Kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Ambon, Andi Azhar Rusdin, di Ambon, Kamis (24/1).

Menurut dia, tiga purnama di awal tahun 2019 ini bertepatan dengan bulan berada di posisi terdekat dari bumi, sehingga dikenal sebagai purnama perige atau purnama super (Supermoon).

"Efek yang paling dirasakan dari fenomena purnama perige adalah terjadinya pasang surut air laut yang lebih besar daripada biasanya," katanya.

Ia mengatakan, informasi peringatan dini pasang maksimum air laut telah disampaikan sebelumnya, yakni masyarakat pesisir pantai di imbau untuk waspada adanya fenomena pasang maksimum air laut.

"Informasi peringatan dini telah kami sampaikan sebelumnya, tergantung pada kondisi topografi pantai dan tipe pasang surut di pantai tersebut," ujarnya.

Andi menjelaskan, data BMKG Stasiun Ambon pasang surut air laut menunjukkan terjadinya pasang maksimum pada pukul 03.00 04.00 WIT.

Level air laut yang terjadi pada pukul 03.00 sekitar 1,9 meter, dan jika terjadi tekanan air di laut Banda maka akan terjadi penumpukan massa air di pantai.

"Sedangkan pasang maksimum terjadi pada pukul 03.00 -04.00 WIT, tetapi karena di kabupaten Namrole tidak ada alat deteksi sehingga pemerintah daerah tidak dapat menginformasikan ke masyarakat," katanya.

Ditambahkannya, tiga purnama pertama di tahun 2019 terjadi pada 21 Januari 2019 pukul 12.16 WIB yakni Super Blood Moon atau gerhana bulan total, tetapi tidak teramati di Indonesia, dan tanggal 22 Januari 2019 pukul 02.59 WIB bulan di perige.

Sedangkan tanggal 19 Februari 2019 pukul 16.02 WIB bulan di perige, dan pukul 22.53 WIB Supermoon atau tidak terjadi gerhana bulan, dan 21 Maret 2019 pukul 04.59 WIB akan terjadi peristiwa matahari di Ekuinoks (vernal Equinox) dan pukul 08.42 WIB terjadi purnama Ekuinoks atau tidak terjadi gerhana bulan. (MP-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar