Selasa, 22 Januari 2019

Cegah DBD Warga Ambon Diminta Lakukan Pola 3M

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Kepala Dinas Kesehatan kota Ambon, Wendy Pelupessy mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola gerakan Mengubur, Menguras dan Menutup (3M), guna mengantisipasi perkembangbiakan nyamuk penyebar penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). "Gerakan 3M merupakan gerakan bersama menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal masyarakat, agar terhindar dari perkembangbiakan nyamuk penyebar penyakit DBD, " katanya di Ambon, Selasa (22/1).
Ambon, Malukupost.com - Kepala Dinas Kesehatan kota Ambon, Wendy Pelupessy mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola gerakan Mengubur, Menguras dan Menutup (3M), guna mengantisipasi perkembangbiakan nyamuk penyebar penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Gerakan 3M merupakan gerakan bersama menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal masyarakat, agar terhindar dari perkembangbiakan nyamuk penyebar penyakit DBD, " katanya di Ambon, Selasa (22/1).

Menurut dia, tindakan preventif membersihkan lingkungan melalui gerakan 3M yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur, dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.

Selain itu, melakukan segala bentuk kegiatan pencegahan, seperti menaburkan bubuk abate, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, kelambu saat tidur, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.

Pihaknya juga telah melakukan pengasapan dan pembagian abate di kawasan yang merupakan endemis DBD. Pengasapan merupakan langkah terakhir pencegahan karena yang terpenting adalah kesadaran masyarakat untuk melakukan pembersihan lingkungan.

"Pencegahan perlu ditingkatkan, terutama pada musim penghujan dan pancaroba, guna membantu penyebaran nyamuk penyebar DBD," ujarnya.

Dinkes Ambon mendata DBD hingga Januari 2019 sebanyak 15 kasus mengalami peningkatan dibandingkan 2018 hanya dua kasus "Pada 2018 tercatat delapan kasus DBD di Ambon dan di periode yang sama Januari 2018 hanya dua kasus, jumlah ini mengalami peningkatan di 2019 yakni 15 kasus," kata Wendy.

15 kasus DBD beberapa diantaranya sementara dirawat di rumah sakit yakni RS Sumber Hidup sebanyak dua orang, satu orang di Rumah Sakit Al-Fatah, satu orang di RS Dr Latumeten, RS Bhakti Rahayu dan sisanya di RSUD dr.M. Haulussy.

"Beberapa kasus yang terdata sebagian dirawat di RS, tetapi ada juga diperbolehkan rawat jalan dan yang dirawat di rumah, hal ini menjadi perhatian bersama untuk mewaspadai peningkatan kasus," tandasnya.

Wendy mengemukakan, mengantisipasi peningkatan kasus DBD, Pemkot Ambon juga telah mengeluarkan surat imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan.

"Masyarakat harus bisa berperan aktif dalam pencegahan DBD di masing - masing daerahnya. Di antaranya dengan menjaga kebersihan lingkungan, agar terhindar dari penyakit tersebut," katanya. (MP-6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar