Senin, 21 Januari 2019

Harga Kopra Di Ambon Kembali Bergerak Turun

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Harga kopra yang merupakan hasil perkebunan daerah ini yang ditawarkan para pembeli di Kota Ambon kembali bergerak turun dari Rp4.600 menjadi Rp4.300/Kg. "Harga kopra kembali turun, pada hal minggu yang lalu sempat bergerak naik dari Rp4.200 menjadi Rp4.600/Kg, ternyata hanya bertahan beberapa hari saja dan turun lagi sejak hari kemarin menjadi Rp4.300/Kg, kata Inang, pengumpul yang ditemui di tempat transaksi di kawasan pasar Mardika, Senin (21/1).
Ambon, Malukupost.com - Harga kopra yang merupakan hasil perkebunan daerah ini yang ditawarkan para pembeli di Kota Ambon kembali bergerak turun dari Rp4.600 menjadi Rp4.300/Kg.

"Harga kopra kembali turun, pada hal minggu yang lalu sempat bergerak naik dari Rp4.200 menjadi Rp4.600/Kg, ternyata hanya bertahan beberapa hari saja dan turun lagi sejak hari kemarin menjadi Rp4.300/Kg, kata Inang, pengumpul yang ditemui di tempat transaksi di kawasan pasar Mardika, Senin (21/1).

Inang mengatakan, selain turunnya harga kopra harga cengkih juga sedikit menurun dari Rp89.000 menjadi Rp87000/Kg.

"Kalau yang masih bertahan sampai dengan harga ini yakni biji pala bundar itupun bervariasi dimana yang mutunya cukup baik (biji pala bundar) Rp65.000/Kg, sedangkan sedikit keriput maka harganya turun Rp60.000/Kg," ujarnya.

Kecuali fuli (pembungkus biji pala) harganya tetap selangit yakni Rp165.000/Kg, coklat Rp23.000/Kg.

Dia menjelaskan, turunnya harga kopra membuat kami pengumpul kecil ini agak sulit saat melakukan transaksi dengan para petani di desa-desa, apalagi sebagian petani sudah mulai mengalihkan usaha, diantaranya dengan menjual buah kelapa langsung ke pasar, sebab harganya sedikit menguntungkan bila dibandingkan dengan hasil pembuatan kopra.

Dia menjelaskan, selama ini hasil pembelian kopra maupun cengkih di desa-desa baik di Pulau Buru maupun Pulau seram dijual lagi kepada para pembeli besar di Kota Ambon.

"Jadi kalau terjadi perubahan harga di pasar utama Surabaya sudah pasti terjadi perubahan harga juga di daerah ini, sebab banyak pembeli yang turun langsung ke desa-desa untuk membeli langsung kepada petani," ujarnya.

Kemudian perubahan harga di pasar utama Surabaya juga akan berpengaruh ke Ambon sebab hasil pembelian di Ambon kembali dijual ke Surabaya sebagai pasar utama ekspor sekaligus pelabuhan ekspor hasil perkebunan Maluku selama ini. (MP-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar