Kamis, 24 Januari 2019

Gedung RSUP Johanis Leimena Rampung Februari

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Maluku, Ismael Usemahu mengatakan struktur gedung Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Johanis Leimena ditargetkan rampung pembangunannya pada Februari 2019. Realisasi pembangunan struktur gedung RSUP dr. Johanis Leimena yang berlantai delapan itu mencapai pengerjaan akhir, katanya di Ambon, Kamis (24/1).
Ambon, Malukupost.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Maluku, Ismael Usemahu mengatakan struktur gedung Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Johanis Leimena ditargetkan rampung pembangunannya pada Februari 2019.

Realisasi pembangunan struktur gedung RSUP dr. Johanis Leimena yang berlantai delapan itu mencapai pengerjaan akhir, katanya di Ambon, Kamis (24/1).

"Jadi tinggal pengerjaan akhir saja dari realisasi pembangunan RSUP tahap pertama senilai Rp120 miliar," ucapnya.

Pembangunan RSUP yang peletakannya batu pertamanya oleh Menkes, Nila Djuwita F. Moeloek didampingi Gubernur Maluku, Said Assagaff itu pada 25 Juli 2018 itu pengoperasiannya tergantung pengadaan peralatan, sumber daya manusia (SDM) dan lainnya untuk mendukung pelayanan yang merupakan kewenangan Kementerian Kesehatan.

Setelah struktur gedung RSUP rampung sebagai tanggung jawab Kementerian PUPR, maka pengadaan peralatan kesehatan, tenaga dokter, paramedis dan lain-lainnya ditangani Kemenkes sehingga masih membutuhkan tenggat waktu untuk dioperasikan, ujar Ismael.

Pembangunan RSUP dr Johanis Leimena merupakan salah satu dari 11 program prioritas untuk pembangunan Maluku yang telah disetujui Presiden RI.

"Jadi RSUP termasuk salah satu dari 11 program strategis nasional yang telah diputuskan pemerintah pusat sehingga pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana didanai APBN melalui Kemenkes yang ditargetkan menyerap lebih dari Rp500 miliar," ujar Ismael.

Sedangkan, Kadis Kesehatan Maluku, Meykel Pontoh mengemukakan, RSUP ini diprogramkan beroperasi pada 2019.

RSUP bila beroperasi nantinya membantu pelayanan kesehatan masyarakat, terutama untuk penyakit tidak dapat ditangani rumah sakit milik daerah atau swasta.

"Kami memprogramkan bila RSUP telah beroperasi, maka diusahakan tidak ada lagi masyarakat Maluku yang dirujuk ke luar daerah karena tersedia para dokter spesialis maupun peralatan modern," tandas Meykel. (MP-4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar