Rabu, 29 November 2017

Ketua PGRI Malra: Pendidikan Itu Adalah Tanggung Jawab Bersama

Buletinnusa
Langgur, Malukupost.com - Walaupun baru dilantik menjadi Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) namun dengan tekad dan niat yang baik, Yakuba Namsa yang juga Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kei Kecil melaksanakan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI Ke-72 dan Hari Guru Nasional Tahun 2017. “Pada tanggal 25 November kemarin, PGRI Kabupaten Malra yang baru dibentuk/dilantik kurang lebih satu minggu, tapi sudah mampu melaksanakan upacara HUT PGRI walaupun tidak melibatkan semua unsur, namun unsur-unsur tertentu seperti pengurus dan kepala-kepala sekolah di wilayah ini melaksanakan upacara yang dipusatkan di SMA Negeri 1 Kei Kecil,” ujarnya di Langgur, Selasa (28/11).
Langgur, Malukupost.com - Walaupun baru dilantik menjadi Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) namun dengan tekad dan niat yang baik, Yakuba Namsa yang juga Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kei Kecil melaksanakan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI Ke-72 dan Hari Guru Nasional Tahun 2017.

“Pada tanggal 25 November kemarin, PGRI Kabupaten Malra yang baru dibentuk/dilantik kurang lebih satu minggu, tapi sudah mampu melaksanakan upacara HUT PGRI walaupun tidak melibatkan semua unsur, namun unsur-unsur tertentu seperti pengurus dan kepala-kepala sekolah di wilayah ini melaksanakan upacara yang dipusatkan di SMA Negeri 1 Kei Kecil,” ujarnya di Langgur, Selasa (28/11).

Menurut Namsa, sesuai tema yang diusung secara nasional terkait pendidikan karakter, maka hal tersebut adalah tanggung jawab semua pihak, dan guru selaku ujung tombaknya.

“Tema yang diusung secara nasional yakni Membangun Pendidikan Karakter Melalui Keteladanan Guru. Bahasa ini sederhana tapi kalau kita telaah lebih jauh bahwa urgensi penguatan karakter ini bukan tanggungjawab guru saja, melainkan semua unsur, baik itu orang tua, masyarakat, tapi ujung tombaknya ada di guru,” ungkapnya.

Dijelaskan Namsa, pendidikan itu adalah tanggung jawab bersama dalam rangka membentuk karakter anak didik melalui ilmu pengetahuan dan kepribadiannya, mengingat peserta didik saat ini adalah generasi emas Indonesia. Jika penanaman konsep di rumah itu tidak jelas, di sekolah tidak jelas, maka akan berdampak buruk bagi peserta didik itu sendiri.

“Itu adalah tanggung jawab kita bersama, misalnya di rumah, maka karakternya sudah ditanam secara baik mulai dari rumah oleh orang tua, sehingga di lini manapun, dia akan bergerak secara baik, begitu pula di sekolah, dimana guru harus mampu membentuk karakternya, ilmu pengetahuannya dan kepribadiannya, agar peserta didik ini bertumbuh dan berkembang dalam mempersiapkan masa depannya sebagai generasi emas Indonesia di waktu datang,” tandasnya

Namsa menambahkan, PGRI Malra terus berusaha untuk berpikir dan bekerja sesuai tupoksi PGRI itu sendiri agar kedepan bersama para guru betul-betul melaksanakan tugas sebagai teladan bagi anak-anak di hari ini dan yang akan datang.

“Guru itu dimuliakan semua pihak, dan kemuliaan guru itu disebabkan karena melaksanakan tugas keguruannya dengan ikhlas dan tetap memperhatikan nilai-nilai budaya, moral, ilmu pengetahuan, dan kalau itu dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab dan keteladanan yang sesuai dengan nilai-nilai ke-Indonesiaan maka itulah yang harus digalang,” tegasnya.

Namsa berharap, PGRI sebagai organisasi yang memperjuangkan hak dan kewajiban guru, kedepan nanti diharapkan organisasi PGRI ini yakni dari sisi bidang-bidangnya, dapat mengambil langkah yang pasti untuk melakukan pendekatan-pendekatan dengan dinas terkait atau Pemerintah Daerah untuk bersama-sama dalam mewujudkan generasi emas bagi daerah ini teristimewa dalam upaya peningkatan karakter sesuai nilai-nilai agama, adat dan kepribadian. (MP-11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar