Selasa, 28 November 2017

Lakukan Operasi Endometriosis dan Fibroid di Malaysia, Yuk Kenali Penyebab dan Tanda Penyakit yang Diderita Zaskia Sungkar Itu!


Infoteratas.com - Melalui postingan yang beredar di akun Instagram, Zaskia Sungkar dikabarkan sedang menjalankan operasi di Malaysia.

Hal ini terlihat dari foto yang diunggah oleh aktris Laudya Cynthia Bella, dimana ia sedang memegang tangan Zaskia yang diinfus.

Sang suami, Irwansyah juga membagikan foto bersama Zaskia dengan caption meminta doa untuk kesembuhan sang istri.

Pasca operasi yang berlangsung pada Kamis (23/11/2017), hari Jumat ini, Zaskia membuat klarifikasi terkait kondisi dirinya.

Kakak kandung Shireen Sungkar itu mengklarifikasi apa yang membuat dirinya harus menjalani opeasi.

Terlihat dalam foto tersebut ada dua tangan yang saling menggenggam, yang diketahui itu adalah tangan Laudya Cynthia Bella.

Di foto kedua terlihat ada foto Irwansyah dan Zaskia.

Ia mengucapkan terima kasih untuk Bella dan Irwan yang sudah menemaninya menjalani operasi.

Saat ini dirinya sedang menjalani pemulihan dan belum bisa membalas segala doa yang dikirim oleh orang terdekatnya.

Selain itu, Zaskia juga mengungkapkan operasi apa yang telah dijalaninya.

Dari apa yang ditulis, Zaskia telah menjalani operasi untuk endometriosis dan fibroid.

Mengutip dari alodokter.com, endometriosis adalah suatu penyakit pada sistem reproduksi wanita.

Di mana jaringan dari lapisan dalam dinding rahim atau endometrium tumbuh di luar rongga rahim.

Tiap bulan, tubuh wanita akan melepaskan hormon yang memicu penebalan dinding rahim atau endometrium, yang merupakan persiapan untuk menerima sel telur yang sudah dibuahi.

Apabila tidak terjadi kehamilan, dinding rahim akan luruh dan keluar dari tubuh dalam bentuk darah yang keluar dari vagina.

Endometriosis terjadi saat jaringan endometrium tumbuh di luar rahim.

Jika Anda mengidap endometriosis, jaringan tersebut juga mengalami proses penebalan dan luruh, yang sama dengan siklus menstruasi.

Tetapi, darah tersebut akhirnya mengendap dan tidak bisa keluar karena terletak di luar rahim.

Endapan tersebut akan mengiritasi jaringan di sekitarnya.

Lama-kelamaan, jaringan parut atau bekas iritasi pun terbentuk.

Gejala-gejala Endometriosis

Meski umumnya tidak tergolong mematikan, penyakit menahun ini dapat menyebabkan gejala yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari pengidapnya.

Gejala endometriosis yang paling sering terasa adalah sakit yang luar biasa pada saat menstruasi.

Selain itu, beberapa penderita endometriosis juga merasakan sakit saat buang air besar dan kecil ataupun saat berhubungan seks.

Di samping itu, pengidap endometriosis juga bisa mengalami pendarahan menstruasi yang berlebihan ataupun perdarahan di tinja atau urine.

Pengaruh endometriosis berbeda-beda pada tiap wanita, dan terkadang ada wanita yang sama sekali tidak merasakan gejala apa-apa.

Karena itu, sangat penting bagi Anda untuk tidak meremehkan rasa sakit yang mendadak muncul atau melebihi dari biasanya pada saat menstruasi.

Segera memeriksakan diri ke dokter jika merasakan gejala yang tidak seperti biasanya.

Penyebab Endometriosis

Penyebab tumbuhnya jaringan endometrium di luar rahim belum diketahui secara pasti.

Tapi ada teori yang mengatakan bahwa endometriosis terjadi karena dinding rahim yang luruh saat menstruasi gagal dikeluarkan dari dalam tubuh (menstruasi retrograd) dan akhirnya melekat pada organ dalam panggul.

Namun teori ini pun tidak bisa menjelaskan menagapa endometriosis juga terjadi pada wanita yang sudah menjalani pengangkatan rahim (histerektomi).

Adapun faktor risiko yang memicu timbulnya endometriosis salah satunya adalah hormon estrogen.

Hormon estrogen yang tinggi terbukti dapat memperparah kondisi ini.

Itulah yang menyebabkan endometriosis umumnya menyerang wanita di usia produktif.

Ada beberapa faktor risiko selain estrogen yang diduga sebagai pemicunya, yaitu faktor keturunan, sistem kekebalan tubuh, faktor adaptasi sel sesuai lingkungan organnya, dan faktor paparan lingkungan.

Proses Diagnosis Endometriosis

Sama halnya dengan penyakit pada umumnya, diagnosis endometriosis meliputi konsultasi dengan dokter serta pemeriksaan organ-organ panggul.

Dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien secara mendetail, terutama lokasi, frekuensi, serta waktu kemunculan rasa sakit.

Anda kemudian akan menjalani pemeriksaan untuk memastikan keberadaan endometriosis.

Langkah ini meliputi pemeriksaan organ intim, USG dan laparoskopi.

Dalam prosedur laparoskopi, dokter juga biasanya akan mengambil sampel jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim agar dapat diteliti di laboratorium.

Langkah Pengobatan Untuk Endometriosis

Karena penyebabnya belum diketahui, langkah penanganan endometriosis yang akurat juga tidak ada.

Tujuan pengobatannya adalah untuk mengurangi gejala agar tidak mengganggu rutinitas sehari-hari pengidap.

Rasa sakit luar biasa saat menstruasi yang menjadi gejala utama penyakit ini dapat dikurangi dengan obat pereda sakit atau terapi hormon.

Penanganan dengan operasi juga bisa dilakukan untuk mengangkat jaringan endometriosis, terutama untuk pengidap yang berencana punya anak.

Sementara itu Fibroid rahim merupakan tumor rahim yang jinak, yang memiliki beberapa sebutan lain.

Namun, bagaimana pengaruhnya terhadap kesuburan dan masa kehamilan, penting untuk diketahui kaum wanita.

Fibroid rahim dikenal sebagai miom (mioma) oleh banyak orang awam atau leimioma oleh para pekerja medis.

Fibroid rahim terjadi jika sel-sel otot rahim dan jaringan fibrosa tumbuh abnormal di dalam atau di luar rahim.

Menurut letak tumbuhnya, tumor rahim jinak atau nonkanker ini terkadang diklasifikasikan menjadi empat.

Fibroid rahim alias tumor rahim jinak ini sering kali tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Alhasil sebagian besar wanita bisa tidak menyadari telah mengidap penyakit ini.

Namun bagi yang mengalaminya, gejala tumor rahim jinak ini dapat berupa menstruasi berkepanjangan (7 hari atau lebih) disertai perdarahan yang banyak.

Terasa nyeri di dalam rongga panggul atau di bawah pusar, sering buang air kecil, susah buang air besar, nyeri saat berhubungan seksual, sakit punggung atau nyeri kaki, dan merasa kembung.

Fibroid rahim sangat jarang menjadi hambatan seorang wanita untuk mengandung, namun, itu tergantung pada jenis fibroid yang diderita.

Tumor rahim jinak yang paling mungkin memengaruhi kehamilan adalah fibroid submukosa.

Mengapa? Tumor tersebut kemungkinan dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah pada bagian dinding rahim yang bebas tumor.

Akibatnya, fibroid jenis ini selain mengubah bentuk rahim, juga mengganggu peletakan dan penanaman (implantasi) embrio pada dinding rahim

Walau menderita tumor rahim, peluang seorang wanita untuk hamil tidak tertutup sama sekali.

Bagi wanita yang memiliki fibroid rahim dan tetap hamil, biasanya memang akan menemui sedikit masalah.

Sekedar informasi, ibu hamil yang menderita tumor rahim jinak atau fibroid berisiko enam kali lebih besar melahirkan dengan cara operasi caesar.

Namun jangan khawatir, bukan berarti setiap kehamilan dengan fibroid pasti akan mengalami masalah.

Kebanyakan wanita dengan fibroid bisa menikmati kehamilan secara normal.

Jika Anda menderita tumor rahim dan kesulitan untuk mengandung, bicarakanlah dengan dokter kandungan.

Anda akan mendapatkan rujukan atau penanganan yang tepat.

Begitu juga halnya jika Anda hamil dan ternyata menderita tumor rahim.(Tribunnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar