Kamis, 30 November 2017

Waspadai Hujan Lebat Wilayah Selatan Maluku

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon mengimbau para nelayan tradisional agar mewaspadai hujan lebat disertai petir di wilayah Selatan Maluku. Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon George Mahubessy saat dikonfirmasi, Kamis (30/11) mengatakan, hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di perairan kepulauan Sermata, kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) hingga kepulauan Tanimbar, kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Ambon, Malukupost.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon mengimbau para nelayan tradisional agar mewaspadai hujan lebat disertai petir di wilayah Selatan Maluku.

Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon George Mahubessy saat dikonfirmasi, Kamis (30/11) mengatakan, hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di perairan kepulauan Sermata, kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) hingga kepulauan Tanimbar, kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

Dua kabupaten di wilayah Selatan Maluku ini merupakan daerah perbatasan yang letak geografisnya dekat dengan Timor Leste maupun Australia.

Karena itu, harus diwaspadai karena kondisi cuaca ini dipengaruhi adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.

Para nelayan di wilayah perairan kepulauan Sermata hingga Tanimbar perlu mewaspadai kondisi cuaca tersebut.

"Syukurlah gelombang di tiga kawasan perairan tersebut relatif berkisar 1,50 meter," ujar George.

Hanya saja, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.

Pertimbangannya, armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut dengan sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.

"Jadi imbauan kondisi cuaca telah disampaikan melalui masing-masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para Bupati maupun Wali Kota," kata George.

Dia juga mengingatkan, bila terjadi kondisi cuaca ekstrim, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," tandas George. (MP-4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar