Kamis, 28 Desember 2017

Ini Hasil Pengawasan BPOM Terhadap Pangan Segar Di Ambon

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Hasil pengawasan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon jelang natal dan tahun baru dinyatakan pangan segar di sejumlah pasar tradisional di Ambon aman dikonsumsi. Kepala BPOM Ambon Sandra Linthin menyatakan, dari 86 sampel pangan segar yang diuji di mobil laboratorium keliling di sejumlah pasar tradisional di Kota Ambon dipastikan aman untuk dikonsumsi masyarakat. "Dari 86 sampel pangan segar yang diuji seluruhnya memenuhi persyaratan atau aman untuk dikonsumsi yakni tidak mengandung bahan berbahaya, boraks, pemanis buatan, atau pengawet," katanya di Ambon, Kamis (28/12).
Ambon, Malukupost.com - Hasil pengawasan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon jelang natal dan tahun baru dinyatakan pangan segar di sejumlah pasar tradisional di Ambon aman dikonsumsi.

Kepala BPOM Ambon Sandra Linthin menyatakan, dari 86 sampel pangan segar yang diuji di mobil laboratorium keliling di sejumlah pasar tradisional di Kota Ambon dipastikan aman untuk dikonsumsi masyarakat.

"Dari 86 sampel pangan segar yang diuji seluruhnya memenuhi persyaratan atau aman untuk dikonsumsi yakni tidak mengandung bahan berbahaya, boraks, pemanis buatan, atau pengawet," katanya di Ambon, Kamis (28/12).

Menurut dia, 86 item yang disampling dan dilakukan uji dengan pereaksi rapid test didapatkan sampel tersebut tidak mengandung bahan berbahaya Boraks, Formalin, Pewarna tekstil merah (Rhodamin B), Pewarna tekstil kuning (Metanil Yellow).

Pangan segar yang diuji seperti daging sapi, ayam, ikan dan cumi segar, ikan dan cumi asin, serta bakso, tahu maupun tempe.

Sejumlah sayuran juga diuji seperti sayur kembang pepaya, daun singkong, mie basah, lontong dan kerupuk yang dilakukan di pasar tradisional.

"Pengawasan juga dilakukan di sejumlah swalayan untuk menguji aneka bakso, nugget, dan es krim yang dijual," katanya.

Sandra menjelaskan, pangan segar selain diuji menggunakan mobil laboratorium keliling pengawasan juga dilakukan di laboratorium BPOM sehingga mikroba patogen yang ada di makanan tidak ditemukan saat pengujian.

"Kita bersyukur pengawasan yang dilakukan setiap tahun di kota Ambon maupun kabupaten kota lainnya di Maluku semakin baik, hal ini berarti tingkat kesadaran pedagang maupun masyarakat semakin lebih baik," ujarnya.

Ia mengakui, pengujian dilakukan untuk mencegah pemakaian bahan berbahaya seperti formalin, boraks, pestisida serta zat pewarna yang dilarang karena bisa membahayakan kesehatan.

"Penggunaan bahan seperti ini pada makanan dan minuman bila dikonsumsi masyarakat sangat merugikan kesehatan, dan bila digunakan berulang-ulang akan menyebabkan penyakit kanker," katanya. (MP-5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar