Wakil Bupati Malra, Petrus Beruatwarin |
“Apalagi pelatihan ini difokuskan pada pembuatan abon ikan dan packaging atau kemasan, maka saya harap ada perhatian serius dan sungguh dari para peserta yang kurang lebih 60 orang ini,” ujarnya saat membuka pelatihan Vacational Pada Daerah Perbatasan di Langgur, Selasa (20/8).
Dijelaskan Beruatwarin, pada era globalisasi ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pesat. Hampir setiap saat perubahan itu selalu terjadi pada setiap sektor kehidupan masyarakat. Dan dengan disepakatinya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN bahkan Kawasan Asia, menjadi permasalahan sekaligus tantangan tersendiri yang dihadapi oleh suatu negara termasuk Indonesia lebih khusus di kabupaten Malra.
“Sektor yang senantiasa menjadi permasalahan yang harus dihadapi oleh pemerintah adalah sektor lapangan kerja dan ketersediaan tenaga kerja. Kedua sektor ini memiliki hubungan yang signifikan dan saling ketergantungan antara satu dengan yang lain,” ungkapnya.
Beruatwarin katakan, ketidakseimbangan antara ketersediaan lapangan kerja dan tenaga kerja akan berakibat pada terjadinya pengangguran.
“Pada gilirannya akan membawa dampak pada pembangunan sosial-ekonomi dalam kehidupan masyarakat yang semakin tidak menentu,” tandasnya.
Untuk itu, Beruatwarin berharap seluruh peserta dapat mengikuti seluruh tahapan dan proses pelatihan ini yang menekankan pada pembentukan ketrampilan/praktek (skill), yang kelak akan menjadi dasar ketrampilan dalam berwirausaha.
“Saya yakin dan percaya dengan mendapat pelatihan ini, saudara-saudara nantinya akan menjadi wirausahawan yang sukses,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kegiatan Pelatihan Vocational Pada Daerah Perbatasan di Kabupaten Malra merupakan Vocasional Training bagi pelaku usaha UMKM setempat (daerah perbatasan dan daerah pulau-pulau terluar NKRI) yang diprakarsai oleh Kementerian Koperasi Dan UKM RI bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM setempat. (MP-16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar