Buletinnusa
Langgur, Malukupost.com - Salah satu stasiun televisi dari Perancis beberapa waktu lalu menayangkan sebuah video dalam berita resminya tentang destinasi-destinasi wisata di kepulauan Kei. Dalam berita tersebut, salah satu video berdurasi lebih dari 4 menit tersebut nampak para turis yang diantaranya juga adalah jurnalis Televisi Perancis tersebut yakni Antonie dan Cathrine lebih memilih view panorama dan pasir di pantai Ngur Sarnadan, Ohoi (desa) Ohoililir kabupaten Maluku Tenggara (Malra).
Adalah Kei Paradise merupakan komunitas anak muda pencinta dan pemerhati pariwisata Kei yang gencar melakukan promosi di berbagai media sosial (Facebook) dan IG (Instagram) sehingga destinasi wisata khususnya di Ohoililir tersebut menjadi topik utama dalam pemberitaan tersebut.
“Tujuan dari promosi pariwisata yang dilakukan oleh teman-teman wartawan televisi dari Prancis ini cuma satu yakni mereka melirik kepulauan Kei ini berdasarkan Bali,” ujar Ketua Kei Paradise, Rudolf (Rudi) Rettob di Langgur, Selasa (13/8).
Menurut Rettob, para turis yang juga adalah jurnalis televisi Prancis ini datang ke kepulauan Kei karena mereka sangat berharap bahwa Kei ini dapat menjawab kondisi Bali yang seperti dulu.
“Mereka berharap agar kepulauan Kei ini bisa menjawab Bali seperti yang dulu dengan adat istiadat Kei serta orang Kei lebih banyak tidak menerima kehadiran investor yang harus memiliki tanah-tanah di Kei, nah apresiasi mereka adalah itu,” ungkapnya.
Dijelaskan Rettob, saat ini di Bali, para turis manca negara sudah mulai kecewa karena yang ada di Bali adalah keramaian, misalnya hotel-hotel dan cafe-cafe yang sudah besar mereka memiliki lahan-lahan yang sudah ada di Bali, yang pada akhirnya para turis-turis dan para tamu dari luar negeri yang mau datang menikmati Bali sudah terbatas.
“Para turis mereka menginginkan Kei itu seperti Bali yang dulu, artinya boleh saja orang-orang dan para turis banyak datang di Kei tapi tidak seperti di Bali, mereka bisa menikmati kesunyian dan itu bisa terjawab di kepulauan Kei,” tukasnya.
Rettob katakan, dengan adanya promosi destinasi wisata di ohoi Ohoililir melalui televisi Prancis merupakan peluang besar bagi para wisatawan (Wisman) dari luar, karena berita tersebut tentu akan dilihat dan didengar di seluruh Prancis.
“Tentunya akan berdampak positif dengan kedatangan wisatawan dari luar karena akan penasaran dengan kepulauan Kei yang seperti Bali itu bagaimana, artinya bahwa dengan rasa penasaran itu maka akan mendatangkan para wisatawan yang lebih banyak datang di kepulauan Kei,” bebernya.
Diungkapkan Rettob, sebagai tindak lanjut dari promosi itu, maka Kei Paradise akan terus berinovasi dan memberikan kontribusi ke semua daerah contohnya di Ohoi Ohoililir, dimana program Kei Paradise adalah pengembangan tempat wisata.
“Di ohoi Ohoililir terkait dengan pengembangan pariwisata masih minim SDM, meskipun memiliki pantai yang bagus. Dari situlah maka Kei Paradise memberikan konsep-konsep yang baik untuk pengembangan pariwisata. Kei Paradise memilih Ohoililir sebagai lokasi pengembangan pariwisata, karena memiliki pasir putih dan pantai yang bagus dan menjadi salah satu tempat wisata bagi wisatawan lokal, regional maupun manca negara,” jelasnya.
Kei Paradise juga telah menyiapkan sejumlah konsep terkait dengan pengembangan pariwisata di ohoi Ohoililir dan sudah disampaikan kepada pemerintah dan masyarakat ohoi setempat dan akhirnya diterima.
“Dalam pemberitaan di TV Prancis tersebut ada pula lokasi wisata pantai di ohoililir, nah ini merupakan konsep Kei Paradise yang dituangkan dalam berita tersebut, selesai kegiatan 17 Agustus nanti, semua konsep yang kami miliki akan kami jalankan bersama masyarakat dan pemerintah ohoi Ohoililir,” tegasnya.
Diungkapkan Rettob, komunitas Kei Paradise sangat mengapresiasi dan mendukung program-program bupati dan wakil bupati Malra lewat dinas terkait yakni dinas pariwisata sekaligus meminta dinas pariwisata agar lebih jeli dan fokus kepada beberapa destinasi wisata induk dulu, setelah itu baru meyelesaikan destinasi wisata yang lain.
“Kami tetap mendukung sepenuhnya semua program-program dari dinas pariwisata terkait dengan pengembangan pariwisata di Malra, dan kami berharap semoga kedepan nanti iven-iven berskala internasional seperti Festival Pesona Meti Kei, iven Bali-Kei dan iven dari Kementerian Pariwisata dan Pemda Malra dapat digelar disini,” imbuhnya.
Rettob menambahkan, melalui konsep dan inovasi maka Kei Paradise berkeinginan untuk mengembangkan pariwisata di kepulauan Kei baik itu Malra maupun Kota Tual, karena sesuai dengan nama komunitas mereka yakni Kei Paradise yang berarti meliputi semuanya.
“Untuk memajukan pariwisata Kei bukan saja tugas pemerintah daerah tetapi tugas kita semua yang punya fangnanan untuk Kei,” pungkasnya. (MP-15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar