Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Ambon, Hariani mengatakan, gelaran Talkshow tersebut merupakan sikap kepedulian pihaknya terhadap para milenial kalangan perempuan yang sering memakai Make-up. Karena beberapa pekan terakhir, sering viral adanya penjualan kosmetik ilegal secara online. Hal itu bisa berdampak terhadap kesehatan kulit di area wajah dan bagian tubuh terkait lainnya.
"Hal ini untuk mengantisipasi adanya salah pembelian, akibat lalai memilih atau mengecek nomor registrasi dan legalitas produk kecantikan. Caranya, ya memberikan tata cara memilih kosmetik secara benar agar aman setelah memakai produk," katanya di Ambon, Selasa (13/8) disela-sela talkshow Memilih Kosmetika Aman serta Demo Make Up yang digelar BPOM setempat.
Hariano menyarankan, para konsumen jangan mudah percaya terhadap suguhan iklan dari oknum atau perusahan kecantikan tertentu secara online. Mereka sebaiknya mengecek kualitas produk terlebih dahulu. Diawali dari kesadaran diri secara pribadi sebelum memberikan kepedulian kepada pengguna kosmetik lainnya
"Kami memang telah melakukan pengawasan secara izin edar dengan melibatkan seluruh BPOM se-Indonesia, namun hal ini tidaklah cukup bila kesadaran atau kepedulian konsumen masih minim tentang pemilihan produk secara benar,"bebernya.
Menurut Hariani, kandungan kosmetik bila dilihat secara langsung tidaklah kasat mata, tapi bisa diketahui melalui komposisi. Namun terkadang, produk yang telah tertera keterangan komposisinya di kemasan masih bisa diubah tulisannya oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dengan menambahkan bahan berbahaya lainnya.
"Yang utama adalah para milenial ini harus membeli kosmetik yang sudah terdaftar atau legal," tandasnya.
Hariani menambahkan, alasan digelarnya Talkshow itu disebabkan kosmetik mendominasi nilai ekonomi dari sekian banyak produk yang dijual secara online atau di pasaran nasional maupun internasional.
“Atas dasar itulah, BPOM lebih fokus mengawasi izin, peredaran bahkan pemakaian kosmetik,” pungkasnya.
Untuk diketahui, peserta yang hadir dalam acara ini lebih dari 200 orang. Mereka berasal dari kalangan perempuan milenial SKPD, mahasiswa dan siswa. (MP-9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar