“Konfercab adalah sarana pembelajaran yang baik bagi pemuda,” ujanya, ketika membuka Konfercab tersebut di Langgur, Jumat (2/3).
Menurut Beruatwarin, pembelajaran akan kepemimpinan, dinamika organisasi serta dinamika musyawarah untuk mufakat akan benar-benar dilakukan langsung oleh peserta melalui konfercab.
“Artinya, proses learning by doing dilaksanakan, yang tentu akan berdampak signifikan bagi peningkatan kapasitas pemuda,” katanya.
Dijelaskan Beruatwarin, sebagai salah satu organisasi tertua di Indonesia (berdiri 1950), GMKI sudah banyak memberi pengaruh dan sumbangsih bagi pembangunan, diantaranya pembangunan moral, mental dan spiritual pemuda dan kader yang selalu siap sedia.
“Aspek pembinaan pemuda merupakan salah satu kebijakan penting dan strategis dalam rencana pembangunan daerah lima tahun kedepan,” katanya.
Beruatwarin menandaskan terkait hal itu, maka diupayakan peningkatan soft skill dan ketrampilan untuk meningkatkan produktifitas melalui pendidikan vokansi menyambut era pembangunan yang menekankan pemanfaatan era teknologi dan informasi serta jejaring komunikasi berbasis data.
“Saya harap, kreativitas, inovasi dan ide-ide cemerlang dari kaum muda-mudi di daerah ini terus dioptimalkan dan diaktualisasikan dalam kegiatan-kegiatan produktif,” ungkapnya.
Beruatwarin menambahkan, Pemerintah Kabupaten Malra sangat membutuhkan dukungan dari GMKI dan organisasi kepemudaan lainnya, untuk hadir membantu pemda dengan idealisme dan semangatnya.
“Jadilah agen-agen pembaharu dan agen pembangunan yang siap mengabdi untuk daerah dan bangsa,” harapnya. (MP-15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar