Kamis, 01 Agustus 2019

Hanubun: Gereja Sebagai Pusat Pembinaan Manusia Yang Berkualitas

Buletinnusa
Langgur, Malukupost.com - Bupati Maluku Tenggara (Malra), M Thaher Hanubun menyatakan pembangunan sebuah gedung Gereja dalam keyakinan iman kristiani sesungguhnya adalah sebuah proses spiritual dalam pergumulan dan pembentukan iman, serta jati diri sebagai orang yang percaya. “Peletakan batu penjuru ini merupakan awal dari sebuah pergumulan panjang umat di jemaat ini, demi kemuliaan Tuhan dan kepentingan pelayanan umat,” ujar di sela-sela kegiatan Peletakan Batu Penjuru Gereja Elim Ohoidertawun, Kamis (1/8).
Langgur, Malukupost.com -  Bupati Maluku Tenggara (Malra), M Thaher Hanubun menyatakan pembangunan sebuah gedung Gereja dalam keyakinan iman kristiani sesungguhnya adalah sebuah proses spiritual dalam pergumulan dan pembentukan iman, serta jati diri sebagai orang yang percaya.

“Peletakan batu penjuru ini merupakan awal dari sebuah pergumulan panjang umat di jemaat ini, demi kemuliaan Tuhan dan kepentingan pelayanan umat,” ujar di sela-sela kegiatan Peletakan Batu Penjuru Gereja Elim Ohoidertawun, Kamis (1/8).

Langgur, Malukupost.com - Bupati Maluku Tenggara (Malra), M Thaher Hanubun menyatakan pembangunan sebuah gedung Gereja dalam keyakinan iman kristiani sesungguhnya adalah sebuah proses spiritual dalam pergumulan dan pembentukan iman, serta jati diri sebagai orang yang percaya. “Peletakan batu penjuru ini merupakan awal dari sebuah pergumulan panjang umat di jemaat ini, demi kemuliaan Tuhan dan kepentingan pelayanan umat,” ujar di sela-sela kegiatan Peletakan Batu Penjuru Gereja Elim Ohoidertawun, Kamis (1/8).
Bupati Malra, M Thaher Hanubun 
Menurut Hanubun, pembangunan gedung Gereja sangat penting, baik itu dari perspektif pengembangan kehidupan spiritual masyarakat dan pelayan umat, juga dari perspektif pemerintahan sebagai pusat pembinaan manusia Malra yang berkualitas.

“Artinya manusia yang berakhlak, berintegritas, berakhlak dan berkompeten dalam semangat membangun agama, daerah dan masyarakat,” katanya. 

Hanubun menegaskan, Pemda selalu dan senantiasa menaruh perhatian khusus terhadap kegiatan pembangunan sarana ibadah di seluruh ohoi (desa) di wilayah kabupaten Malra.

“Kami akan selalu berupaya mendukung segala aktivitas keagamaan, secara khusus dalam penyaluran bantuan untuk pembangunan sarana peribadatan,” tukasnya.

Dijelaskan Hanubun, kebijakan alokasi bantuan sarana peribadatan yang kini dilaksanakan, sangat mengedepankan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pemenuhan kebutuhan.

“Pemda juga mengharapkan, dukungan dari panitia dan masyarakat ohoi. Setiap  proposal usulan harus disampaikan satu tahun sebelum tahapan pencairan,” tandasnya.

Hanubun menambahkan, alokasi bantuan pembangunan sarana peribadatan tersebut merupakan bukti konsistensi pemerintah daerah terhadap komitmen pembangunan di bidang keagamaan di daerah itu.

“Hal yang paling penting yakni agar usulan yang masuk, terlebih dahulu harus dianggarkan di dalam APBD, sehingga dalam pelaksanaannya anggaran itu tepat sasaran dan tepat proses sampai pada pencairannya,” pungkasnya. (MP-15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar