Didiga stres lantaran sapi peliharaannya mati, Yatmo nekat akhiri hidupnya dengan gantung diri. (gambar : ilustrasi) |
Menurut keterangan salah satu tetangganya, Podo, kejadian gantung diri itu terjadi ketia si korban (Yatmo) ditinggal istrinya beli sayur untuk makan sahur.
“Pukul 03.30 WIB istrinya (Jami) keluar rumah menuju warung yang tidak jauh untuk membeli sayur yang akan digunakan untuk makan sahur. Namun setelah pulang, sampai rumah menjumpai rumah sudah terkunci dari dalam dan suaminya tidak merespon panggilannya. Sehingga Jami memanggil saya untuk membantu membukakan pintu,” ujarnya.
Setelah pintu terbuka, Jami dan Podo terkejut melihat Yatmo sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan gantung diri pakai tampar di kayu blandar rumahnya.
“Istrinya jatuh pingsan dan saya langsung berteriak minta tolong kepada warga. Tidak lama warga datang dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kunduran,” lanjut Podo.
Beberapa saat kemudian petugas dari Polsek, Koramil dan Puskesmas Kunduran datang. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan/kekerasanan.
Kapolsek Kunduran, AKP Untung Haryadi memastikan bahwa ini murni bunuh diri karena hasil pemeriksaan dari tim medis korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Sedangkan kondisi lidah menjulur tergigit berdarah dan kemaluan mengeluarkan sperma.
“Berdasarkan keterangan keluarga, korban mengalami depresi serta putus asa karena sapi peliharaannya seharga puluhan juta mati. Dua minggu yang lalu korban juga mencoba bunuh diri dengan cara minum racun tikus tetapi korban masih selamat kerena di bawa ke puskesmas Kunduran,” jelas Kapolsek.
Usai pemeriksaan, jenazah langsung diurus oleh keluarga dan tetangga untuk dikebumikan. (res-ib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar