Senin, 28 Mei 2018

Plt Gubernur Maluku Koordinasikan Penanganan Pembacokan Di Gunung Botak

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua mengatakan telah mengkoordinasikan penanganan insiden pembacokan di lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan Gunung Botak, kabupaten Buru pada 27 Mei 2018.
Ambon, Malukupost.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua mengatakan telah mengkoordinasikan penanganan insiden pembacokan di lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan Gunung Botak, kabupaten Buru pada 27 Mei 2018.

"Saya sudah mengkoordinasikannya dengan pihak kepolisian dan meminta agar segera ditangani sehingga tidak berpengaruh terhadap stabilitas keamanan di kabupaten Buru maupun Maluku secara umum," katanya, di Ambon, Senin (28/5).

Karena itu, Kapolda Maluku, Irjen Pol. Andap Budhi Revianto diminta untuk menugaskan Polres Buru segera bertindak sesuai prosedur tetap (Protap) sehingga insiden tersebut tidak meluas.

"Pastinya diharapkan agar stabilitas keamanan di kabupaten Buru, termasuk lokasi PETI Gunung Botak terkendali karena wilayah ini diprogramkan sebagai lumbung pangan masa depan Maluku," ujar Zeth.

Dia mengemukakan, telah mendesak pemerintah pusat segera menangani penambangan emas ilegal di kawasan Gunung Botak, yang memanfaatkan merkuri dan sianida sehingga mengancam ekosistem lingkungan maupun kesehatan warga setempat.

"Khan tim terpadu dari pusat telah melakukan kajian di Gunung Botak pada 2 Maret 2018 sehingga penangannya masih menunggu rekomendasi dikoordinir Menko Polhukham, Wiranto," katanya.

Rekomendasi tim terpadu yang menjadi dasar bagi penanganan penambangan emas liar di kawasan Gunung Botak yang sebenarnya telah diinstruksikan Presiden, Joko Widodo ditutup sejak 24 Februari 2017.

"Saya tidak bisa mengambil langkah sendiri karena penanganannya telah ditangani pemerintah pusat yang dikoordinir Menko Polhukham berkoordinasi dengan Menko Kemaritiman, kementerian ESDM serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," ujar Zeth.

Karena itu, pemerintah pusat diharapkan segera memutuskan langkah penanganan penambangan emas di Gunung Botak yang dikelola sejak 2011.

"Saya dalam kapasitas sebagai pemimpin Maluku prihatin dengan kondisi lingkungan maupun masyarakat di Buru yang terancam pemanfaatan merkuri dan sianida saat penambangan emas," tandas Zeth.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Pulau Buru, AKP M.Riyan Citra Yudha mengemukakan, warga desa karangjaya, kecamatan namlea, kabupaten Buru, la Seri (36) mendapat 50 luka jahitan di bagian lengan kanan, karena dibacok warga Gogorea, Andre Solissa (33) di kawasan tambang Lobang Janda, Anahoni, Gunung Botak.

"Pelakunya sudah diamankan dan kini ditahan di Polsek Waeapo," katanya. (MP-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar