Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Maluku Tengah (Malteng) menyatakan ongkos transportasi dan buruh mempengaruhi harga bahan pokok masyarakat di kabupaten tersebut sehingga dikeluhkan para distributor.
Kadis Perindag Maluku Tengah, Kace Pattiasina, dihubungi dari Ambon, Jumat (25/5), mengatakan, para distributor menyampaikan keluhan tersebut saat rapat bersama dengan Bank Indonesia dari Tim Pengedali Inflasi Daerah (TPID).
"Harga bahan pokok masyarakat yang dipasok dari Makassar maupun Surabaya ke pelabuhan Yos Sudarso Ambon sebenarnya stabil. Namun, ongkos bongkar muat, transportasi dan buruh ke Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah relatif mahal sehingga mempengaruhi harga bahan pokok masyarakat," ujarnya.
Kendati tidak dirinci ongkos bongkar muat, transportasi dan buruh, tetapi berdampak terhadap harga jual bahan pokok masyarakat di pasar.
"Para distributor menyampaikan sebenarnya harga beras, gula pasir dan tepung terigu yang dijual para pedagang di pasar Masohi relatif lebih murah bila tidak mengeluarkan anggaran tambahan untuk bongkar muat, transportasi dan buruh," kata Kace.
Karena itu, diusulkan agar pemerintah, baik kabupaten Maluku Tengah berkoordinasi dengan Pemprov Maluku untuk meminta jalur tol laut itu menyinggahi Masohi sehingga harga bahan pokok masyarakat relatif lebih murah.
"Bahan pokok masyarakat dipasok langsung ke Masohi memperpendek rentang kendali transportasi maupun biayanya serta ongkos buruh sehingga harga bahan pokok masyarakat terkendali," ujar Kace.
Sebelumnya, Plt Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua memastikan, bahan pokok masyarakat yang tersedia saat ini mencukupi kebutuhan 1,8 juta jiwa penduduk setempat untuk kurun waktu enam bulan kedepan.
"Saya menjamin ketersediaan bahan pokok masyarakat setelah melakukan rapat dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pada awal pekan ini," katanya.
TPID yang terdiri antara lain Dinas Perindag, Perum Bulog Divre Maluku, Kepolisian, Bank, Satgas Pangan dan para distributor saat rapat itu memastikan stok bahan pokok masyarakat cukup banyak.
"Jadi masyarakat, terutama basudara (saudara) Muslim tidak perlu meresahkan stok bahan pokok masyarakat karena stoknya tersedia hingga paska perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah," ujar Zeth.
Apalagi, para distributor juga telah bersedia untuk memasok bahan pokok masyarakat dari Makassar, Sulawesi Selatan maupun Surabaya, Jawa Timur.
"Saya telah memperingatkan agar stok bahan pokok masyarakat itu tersedia minimal untuk satu bulan kebutuhan masyarakat dan syukurlah ternyata cukup untuk enam bulan kedepan," tandasnya. (MP-6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar