Sabtu, 26 Mei 2018

Polda Maluku Tidak Pernah Tarik Biaya Seleksi Caba

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Direktur Reskrimum Polda Maluku Kombes Pol Gupuh Setiyono kembali mengingatkan masyarakat bahwa tidak pernah ada penarikan biaya dari para peserta seleksi calon bintara (Caba) Polri. "Saya tekankan bahwa Polda Maluku tidak pernah pada saat rekrutmen menarik biaya, dan sudah berkali-kali kita umumkan pada berbagai kesempatan," kata Gupuh Sutiyono di Ambon, Jumat (25/5).
Ambon, Malukupost.com - Direktur Reskrimum Polda Maluku Kombes Pol Gupuh Setiyono kembali mengingatkan masyarakat bahwa tidak pernah ada penarikan biaya dari para peserta seleksi calon bintara (Caba) Polri.

"Saya tekankan bahwa Polda Maluku tidak pernah pada saat rekrutmen menarik biaya, dan sudah berkali-kali kita umumkan pada berbagai kesempatan," kata Gupuh Sutiyono di Ambon, Jumat (25/5).

Penjelasan tersebut berkaitan dengan diringkusnya seorang pelaku berinisial LVB terhadap orang tua dari dua peserta calon seleksi caba Polri.

Dari hasil pemeriksaan awal, sebagian uang hasil tipu LVB dalam bentuk tunai sebesar Rp250 juta yang diberikan orang tua calon siswa kepada tersangka telah digunakan untuk membeli peralatan gergaji.

"Saya imbau masyarakat tidak mempercayai oknum masyarakat atau pun oknum anggota polri jika ada, yang menjajikan atau menawarkan bahwa yang berangkutan bisa meloloskan siswa calon anggota polri dengan cara menggunakan uang," tegasnya.

Kalau memang ada oknum seperti itu jangan pernah mempecayainya, bila perlu laporkan ke polisi.

Sebab pekan lalu juga ada orang tua calon peserta seleksi yang ditelepon orang tak dikenal lalu dijanjikan anak mereka akan lolos sekeksi caba Polri asalkan mentransfer sejumlah uang.

"Anak anda sedang berproses dalam rekrutmen polda Maluku dan kalau mau lulus sampai tingkat pengumuman, saya bisa menjamin itu dengan catatatan bisa memberikan sesuatu, dalam hal ini mentransfer uang," kata Gupuh mengutip pernyataan korban.

Orang tua ini merasa ragu sehingga melaporkan ke polisi, dan setelah dilakuan pelacakan, ternyata sang penelpon tidak berada di Maluku melainkan di luar provinsi, dimana tempat itu menjadi lokasi para penipu berada. (MP-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar