Gambar: Ilustrasi aksi pemasangan Lilin. |
Apakah ini upaya-upaya pengalihan persoalan dan agenda pokok yang diperjuangkan rakyat dan bangsa West Papua yang sudah menjadi persoalan Internasional?
Ketika Ahok ditangkap, Persekutuan Gereja-gereja Papua (PGGP) mengajak umat Kristen membakar lilin sebagai tanda protes dan dukungan moril.
Ketika peristiwa teroris tanggal 13 Mei 2018 di Surabaya, Persekutuan Gereja-gereja Jayapura (PGGJ) mengajak umat untuk membakar lilin untuk menyampaikan simpati kepada korban.
Lalu pertanyaannya ialah
- Kapan PGGP dan PGGJ membakar lilin untuk memprotes dan solidaritas untuk penembakan dan pembunuhan 4 siswa yang dilakukan teroris dalam keadaan sadar pada 8 Desember 2014 di Paniai?
- Apakah 4 siswa yang ditembak teroris sadar/ TNI di Paniai itu seperti hewan dan binatang sehingga didiamkan?
Lalu ada lagi orang-orang mabuk-mabuk dengan KKR.
- Apakah kegiatan KKR seperti ini menjawab persoalan-persoalan mendasar di West Papua?
- Siapa yang menggerakkan semua kegiatan mabuk KKR dan mabuk pasang lilin?
Biarkan Handphone saja yang menjauhkan teman yang dekat dan mendekatkan teman yang jauh. Artinya, hari ini, HP sudah tidak peduli dengan teman dekat dan lebih peduli dengan teman yang jauh.
Rakyat West Papua harus hati-hati & kritis tentang mabuk pasang lilin & KKR. Mereka berusaha membelokkan akar persoalan bangsa West Papua yang diperjuangkan ULMWP.
(Gembala Dr. Socratez Yoman)
IWP, 23 Mei 2018
...Baca juga berikut ini:
Posted by: Admin
Copyright ©FB/Socrates Yoman "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Copyright ©FB/Socrates Yoman "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar