Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ambon siap menangani jalan longsor di kawasan Asawang, negeri Kilang, kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel) yang terancam putus akibat hujan beberapa hari terakhir ini.
Kadis PUPR Kota Ambon, Enrico Matitaputty, dikonfirmasi mengatakan, telah meninjau lokasi longsor dan menghitung kebutuhan material untuk menangani secara tanggap darurat dengan tujuan kenderaan roda empat bisa berakses.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon untuk penanganan tanggap darurat yang dijadwalkan pada 21 Mei 2018 karena berkaitan dengan dana membutuhkan proses administrasi pada hari kerja," ujarnya di Ambon, Sabtu (19/5).
Dia mengakui, longsor tersebut hampir memutuskan marga jalan sehingga hanya bisa dilalui kenderaan roda dua dan masyarakat secara berhati - hati karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih mengguyur Kota Ambon.
"Kami melakukan tanggap darurat berkoordinasi juga dengan Polda Maluku karena Kapolda Irjen Pol. Andap Budhi Revianto sigap menyikapi bencana alam yang terjadi tersebut. Bahkan, mengerahkan personil polisi untuk mengatur aktivitas lalulintas maupun membantu masyarakat melalui lokasi longsor," kata Enrico.
Sedangkan, Kapolda Maluku rjen Andap Budhi Revianto memastikan personil Polsek Leitimur Selatan setelah mendengar longsor jalan tersebut langsung berkoordinasi dengan Polres pulau Ambon dan pulau - pulau Lease serta Polda setempat untuk memberikan bantuan Kepolisian.
Pertimbangan keselamatan diharapkan jalinan kerjasama dan masyarakat yang memanfaatkan mobil agar sementara waktu menghindari kawasan Asawang .
"Akses jalan dari arah Negeri Naku, Kilang, Ema dan Hukurila maupun sebaliknya hanya bisa dilewati kenderaan roda dua," tandas Kapolda.
Sebelumnya, warga desa Kilang, Freddy Latuheru meminta Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy agar menginstruksikan Dinas PUPR untuk melakukan tanggap darurat sehingga akses jalan dari dan ke sejumlah Negeri bisa kembali lancar, sekaligus menangani longsor tersebut.
Warga Negeri Naku, Kilang, Ema dan Hukurila untuk sementara Angkot trayek setempat tidak bisa melewati kawasan Asawang.
Alternatifnya, ke maupun dari pusat Kota Ambon melalui Negeri Leahari, Rutong dan Hutumuri, kecamatan Leitisel, selanjutnya ke Passo, kecamatan Baguala.
Hanya saja, jarak tempuh yang biasanya 30 menit sampai di Negeri Naku atau 50 - 60 menit tiba di Negeri Hukurila karena menempuh jalur alternatih, maka membutuhkan tenggat waktu 1,5 - 1,45 jam.
"Kami meminta Dinas Perhubungan mengatur tarif Angkot karena melalui trayek alternatif pastinya melonjak dari telah ditetapkan Wali Kota Richard untuk trayek awal," tegas Fredy. (MP-6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar