Petugas dari BPBD Blora sedang mengevakuasi jasad korban dari Sungai Lusi yang berada di Dukuh Teleng, Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo. (foto: dok-ag) |
Ia ditemukan pertama kali oleh Sunardi (36) yang saat ini hendak menyedot air sungai dengan pompa guna mengairi sawah. Ia terkaget melihat sosok manusia mengambang di tengah sungai yang airnya sudah tidak deras itu.
“Saya tadi mau nyedot air pakai diesel, tapi tahu ada sosok manusia mengambang. Ternyata itu mayat laki-laki dan saya minta tolong kepada warga lainnya. Ternyata tidak jauh dari posisi korban juga ditemukan sepeda motor yang ikut tenggelam di dalam sungai,” ujarnya.
Korban merupakan anak dari Basri (46) yang bernama Wahyu Setyo Budi (15). Ia masih menyandang status sebagai pelajar di SMP negeri 2 Blora. Ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia dan dievakuasi oleh tim gabungan dari BPBD Blora, Polsek Banjarejo, Koramil dan masyarakat setempat.
Usai dievakuasi, dilakukan pemeriksaan secara medis oleh tim kesehatan dari Puskesmas Banjarejo yang dipimpin Dokter Amalia.
“Setelah kami periksa, diketahui darah keluar dari hidung, bengkak pada kepala bagian kiri, dan dada kiri melepuh. Kemudian kepala dan paru-paru terdapat cairan, keluar faeses pada dubur. Diperkirakan korban sudah meninggal dunia sekitar satu hari dan tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan,” ucapnya.
Usai diperiksa, jenazah korban langsung diserahkan kepada keluarga untuk segera dimakamkan secara keagamaan. Para tetangga pun ikut bergotong royong membantu proses pemakaman.
Dari keterangan orang tuanya, Basri mengatakan bahwa anak lelakinya itu pamit keluar rumah malam lalu dengan alasan ingin menonton pentas barongan yang ada di tetangganya. Namun hingga pagi tak kunjung pulang sehingga ia melaporkan hilangnya anaknya ke Polsek Banjarejo.
Namun naas, Rabu pagi sekitar pukul 09.30 WIB anaknya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tenggelam di sungai Lusi yang tidak jauh dari rumahnya. Ia pun tampak terpukul karena tidak menyangka anaknya akan meninggal secepat ini.
Kapolsek Banjarejo, AKP Budiyono mengatakan, hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan bekas-bekas kekerasan atau penganiyaan, dan mendapat informasi dari pihak keluarga bahwa korban mengindap penyakit yang butuh obat rutin.
“Informasi dari Basri, korban mengidap penyakit yang butuh obat rutin,” jelasnya Kapolsek Banjarejo AKP Budiyono. (res-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar