Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku mencatat sejak bulan Maret 2018, telah berjalan kembali ekspor secara langsung dari Ambon ke berbagai negara.
"Selama bulan Maret sampai dengan tanggal 3 Juni 2018, kegiatan ekspor yang dilakukan langsung dari Ambon diantaranya ke Jepang, Amerika Serikat, Vietnam, Singapura dan Australia dan tercatat sebanyak 76 kali dengan nilai ekspor sebesar 4,48 juta dolar Amerika Serikat," kata Kadis Perindag Provinsi Maluku Elvis Pattiselano di Ambon, Minggu (10/6).
Hal itu sangat mengembirakan, sebab selama lima tahun terakhir tidak ada kegiatan ekspor sama sekali dari Maluku khususnya dari Ambon.
"Kembalinya kegiatan ekspor langsung dari Ambon ini juga diprakarsai oleh Gubernur Maluku Said Assagaff dengan mengumpulkan seluruh kepala dinas dan staf di Maluku guna memmbahas bagaimana kegiatan ekspor bisa kembali langsung dari Maluku seperti tahun-tahun yang lalu," ujarnya.
Dalam pertemuan awal pada tanggal 9 Januari 2018, Dinas Perindag dan Dinas Perikanan diminta untuk memprakarsai pertemuan-pertemuan selanjutnya guna membicarakan rencana tersebut kapan akan dimulai.
Elvis Patiselanno mengatakan setelah pertemuan pada tanggal 9 Januari 2018, pihaknya bersama instansi terkait lainnya melakukan pertemuan lagi selama dua kali yang difasilitasi oleh Bea dan Cukai, dan berikutnya PT Pelindo menghasilkan kesepakatan dengan melakukan penandatangan kesepakatan bersama pelayanan ekspor 247.
"247 artinya apa, 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu, jadi tanpa libur," katanya.
Jam berapapun pengusaha mau melakukan ekspor kami instansi yang berhubungan dengan dokumen ekspor tetap melayani.
Dia menjelaskan, di sana ada Disperindag Maluku, Kantor Bea dan Cukai, Karantina, Garuda, Angkasa Pura di Bandara Pattimura dan Pelindo di Pelabuhan Ambon, di samping teman-teman dari Dinas Perikanan dan Perhubungan, atau semua yang melakukan penandatanganan kerja sama kesepakatan 247 itu siap melayani.
"Hasil dari penandatanganan kesepakatan bersama 247 pada tanggal 12 Februari 2018, dan dalam jangka waktu tiga bulan ekspor sudah bisa dilakukan dari Ambon sekarang ini, dan diharapkan akan terus berlangsung," ujarnya. (MP-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar