Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Hasil pengawasan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) provinsi Maluku, menyimpulkan pangan buka puasa atau takjil yang dijual pelaku usaha di lima kota dan kabupaten aman dikonsumsi masyarakat.
Kepala BPOM Maluku, Hariani menyatakan total 128 sampel takjil diperiksa petugas untuk memastikan pangan yang dijual aman untuk dikonsumsi atau tidak.
"Petugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan sampel di kota Ambon, Tual, kabupaten Maluku Tenggara, Buru dan Maluku Tengah dengan total 128 sampel dan hasilnya negatif," katanya di Ambon, Kamis (7/6).
Menurutnya uji sampel dilakukan langsung di lokasi penjualan takjil menggunakan mobil laboratorium keliling terhadap sejumlah pangan.
"Yang kita periksa adalah pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya seperti Rhodamin B, Methanil yellow boraks dan formalin, tetapi semuanya aman atau tidak mengandung bahan berbahaya," ujarnya.
Pihaknya bersyukur, tingkat kesadaran para pedagang semakin baik yakni menaati aturan yang berlaku dan berupaya memberikan pembinaan agar menjual makanan dengan mengutamakan faktor kebersihan.
"Saat ini yang masih menjadi kendala adalah faktor hygine sanitasi, karena masih banyak yang menjual makanan dalam kondisi terbuka di tepi jalan," tambahnya.
Hariani mengakui dibandingkan pemeriksaan takjil di tahun 2017, saat ini jumlah sampel yang kurang lebih sama jumlahnya, tetapi umumnya semua penuhi syarat mikrobiologi dan Hygine sanitasi.
"Total sampel tidak beda jauh, karena takjil yang dicurigai mengandung bahan berbahaya adalah yang berwarna merah, pink, orange, kuning, karena menggunakan pewarna makanan," jelasnya.
Pihaknya akan terus melakukan edukasi kepada para penjual, mulai dari membersihkan peralatan yang akan digunakan, serta bahan yang digunakan membuat takjil.
"Yang terpenting adalah kesadaran para penjual, karena saat ini yang masih terjadi adalah penjualnya lain, tetapi menitipkan pangan untuk dijual," kata Hariani.
Tahun 2019, BPOM akan bekerjasama dengan Pemeritah daerah untuk melakukan pendaftaran para penjual takjil saat Ramadhan.
"Kita akan melakukan edukasi keamanan pangan agar kedepan tidak lagi ditemukan pangan yang tidak layak untuk dikonsumsi masyarakat Maluku," ujarnya. (MP-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar